Kemarau, Warga Manfaatkan Tepian Sungai untuk Tanam Palawija

Palawija atau tanaman kedua setelah padi, bisa berupa ubi-ubian, sampai jagung dan sayuran, banyak dijumpai di tepi sungai.

RR Ukirsari Manggalani
Sabtu, 06 Juli 2019 | 06:36 WIB
Kemarau, Warga Manfaatkan Tepian Sungai untuk Tanam Palawija
Seorang warga memelihara tanaman di tepian Sungai Dermaji yang melintasi Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (5/7/2019). [Suara.com/Teguh Lumbiria]

SuaraJawaTengah.id - Penurunan debit air hingga mengeringnya sungai menandai kemarau di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.

Seorang warga mengambil air untuk menyirami tanaman di tepian Sungai Dermaji yang melintasi Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. [Suara.com/Teguh Lumbiria]
Seorang warga mengambil air untuk menyirami tanaman di tepian Sungai Dermaji yang melintasi Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. [Suara.com/Teguh Lumbiria]

Kondisi ini memunculkan potret baru berupa pemanfaatan lahan oleh warga untuk menanam palawija. Potret ini, salah satunya tampak di kawasan Sungai Dermaji yang melintasi sejumlah desa di Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap.

Pemanfaatan bantaran sungai dengan penanaman palawija, juga terpantau di area Sungai Cirajayu, Kecamatan Karangpucung.

Di area bantaran sungai itu, warga banyak memanfaatkan untuk ditanami sejumlah jenis palawija, seperti ubi jalar, sawi hijau sampai kacang-kacangan.

Baca Juga:Ojol Pakai Motor Listrik? Inilah Usulan Pak Gub Jabar

Kemudian di dekatnya, dibuat sumur kecil untuk keperluan penyiraman. Selain itu, air juga dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci.

“Jadi airnya bisa dipakai untuk banyak keperluan,” kata Umbiyah (53), seorang warga Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung.

Dia memceritakan, penanaman palawija itu menjadi bentuk pemanfaatan. Secara kebetulan, kondisi sungai tengah mengering, sehingga bagian tepiannya kosong.

“Ketika kemarau memang demikian. Kebanyakan tanam palawija yang umurnya pendek. Jadi sebelum hujan sudah bisa dipanen,” kata Umbiyah.

Pemanfaatan bantaran sungai untuk ditanami palawija itu, lanjut dia hanya di musim kemarau. Sedangkan di musim hujan tidak lagi dilakukan.

Baca Juga:Telah Wafat Lee Iacocca, Penyelamat Chrysler

Pemandangan serupa juga terpantau di sejumlah sungai wilayah Kabupaten Banyumas. Satu di antaranya, Sungai Ciaur yang melintasi sejumlah desa di Kecamatan Lumbir.

Jenis tanaman yang dikembangkan tidak jauh berbeda dengan di Sungai Dermaji dan Cirajayu. Mayoritas, mereka menanam palawija dari berbagai jenis.

Kontributor : Teguh Lumbiria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini