SuaraJawaTengah.id - Dalam kurun waktu sepekan terakhir, harga cabai di sejumlah pasar tradisional yang berada di Kabupaten Batang Jawa Tengah mencpai Rp 60 ribu per kilogram.
Tingginya harga tersebut cukup signifikan, karena kenaikannya hingga 100 persen. Sebagai perbandingan, sebelumnya harga cabai di wilayah tersebut hanya Rp 30 ribu per kilogram.
Sejumlah pedagang sayur di pasar tradisional Kabupaten Batang di Batang mengatakan para pedagang belum mengetahui persis terhadap kenaikan harga cabai di pasaran menjelang hari raya Iduladha 1440 Hijriah.
"Menurut informasi, kenaikan harga cabai karena para petani banyak yang gagal panen sehingga pasokan bumbu rasa pedas ini terus merangkak naik hingga Rp 60 ribu per kilogram," kata pedagang bumbu Sibna pada Kamis (11/7/2019).
Baca Juga:Petani Kesulitan Air, Harga Cabai di Jakarta Rp 50 Ribu Per Kilogram
Menurutnya, harga cabai merah semula hanya sekitar Rp 28 ribu per kilogram, namun kini naik mencapai Rp 55 ribu per kilogram. Kemudian sedang cabai jenis keriting semula Rp30 ribu per kilogram naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga cabai tersebut sudah terjadi sejak awal bulan ini karena pasokannya terus menipis. Saat ini, cabai merah saya jual Rp 60 ribu per kilogram," kata pedagang bumbu Rini.
Para pedagang bumbu berharap kenaikan harga cabai bisa stabil lagi karena hal tersebut berpengaruh terhadap keuntungan yang didapat oleh mereka dan bisa saja menimbulkan gejolak pada masyarakat.
"Kami berharap pemerintah bisa segera mengantisipasi terhadap kenaikan harga cabai itu agar tidak menimbulkan gejolak masyarakat," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Batang Migayani Thamrin mengatakan kenaikan harga cabai bukan disebabkan para petani cabai gagal panen namun karena jumlah petani yang menenam cabai tidak sebanyak pada tahun sebelumnya.
Baca Juga:Kemarau, Harga Sayuran di Garut Naik Gila-gilaan, Cabai Rp 30.000 per Kg
"Mahalnya harga cabai bukan karena petani gagal panen, namun penanam cabai yang lebih sedikit. Harganya juga sudah murah di awal tahun sehingga mungkin di pertengahan tahun 2019 harganya melonjak," katanya. (Antara)