SuaraJawaTengah.id - Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sudah menghabiskan 109 tangki air bersih guna penanganan bencana kekeringan di musim kemarau ini.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy Wijayanto mengatakan, ratusan tangki air bersih itu disalurkan untuk 12.671 KK dengan jumlah 38.367 jiwa. Ribuan warga itu mengalami kesulitan air karena minimnya sumber air bersih.
“Warga yang dibantu itu tersebar di 29 desa dalam 12 kecamatan,” kata Tri Komara kepada Suara.com, Selasa (23/7/2019).
Ke-12 kecamatan itu meliputi Kecamatan Kampung Laut, Bantarsari, Patimuan, Kawunganten, Gandrungmangu, Jeruklegi dan Karangpucung. Kemudian Kecamatan Cimanggu, Kesugihan, Cipari, Sidareja dan Adipala.
Baca Juga:7 Daerah Terancam Kekeringan, BNPB Akan Modifikasi Cuaca Selama 3 Bulan
Menurut Tri, wilayah terdampak kekeringan masih memungkinkan bertambah ke depannya. Sesuai pemetaan BPBD, wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Cilacap sebanyak 65 desa yang tersebar di 18 kecamatan.
“Untuk puncak musim kemarau di Kabupaten Cilacap diperkirakan bulan Agustus, sehingga untuk perkembangan wilayah terdampak kekeringan terus kami pantau,” kata dia.
Pemantauan dilakukan personel badan itu ke desa-desa rawan kekeringan, dan berkoordinasi dengan jajaran pemerintahan di wilayah tersebut.
Kontributor : Teguh Lumbiria
Baca Juga:Darurat Kekeringan, BPPT Siapkan Tiga Pesawat untuk Modifikasi Cuaca