SuaraJawaTengah.id - Sekelompok orang yang dipimpin oleh suami istri bernama Totok Santosa Hadiningrat - Dyah Gitarja, mendeklarasikan Kerajaan Agung Sejagat dan membangun keraton di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Totok yang diklaim sebagai Sinuhun dan memiliki trah wangsa Sanjaya serta Dyah yang disapa sebagai Kanjeng Ratu, menggelar konferensi pers di bangunan "keraton" pada hari Minggu (12/1) akhir pekan lalu.
Dalam konferensi pers yang materinya didapat Suara.com, Senin (13/1/2020), keduanya mengklaim Kerajaan Agung Sejagat adalah penerus dari Majapahit.
"Wilujengan Keraton Agung Sejagat tujuannya mempersiapkan kedatangan Sri Maharatu Jawa kembali ke tanah Jawa setelah perjanjian 500 tahun," kata Totok.
Baca Juga:Pasutri Bangun Kerajaan Agung Sejagat, Klaim Pentagon Milik Mereka
Sinuhun Totok mengatakan, perjanian 500 tahun itu terhitung sejak runtuhnya kekaisaran Majapahit 1518.
Pada tahun itu, penguasa terakhir Majapahit, yakni Prabhu Natha Girindrawardhana Dyah Ranawijaya membuat perjanjian dengan Portugis di Malaka.
"Karenanya, terhitung 1518 sampai 2018, maka perjanjian 500 tahun itu selesai, dan kekuasaan harus dikembalikan ke tanah Jawa," kata Totok.
"Sesuai janji, kami akan membebaskan umat manusia dari perbudakan global oleh sistem jahat bank central," kata dia.
Kirab
Baca Juga:Geger Munculnya Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Klaim Majapahit Baru
Foto dan video kirab Keraton Sejagat, Purworejo, Jawa Tengah sedang viral di media sosial. Mereka menyebut kirab ini dengan nama Ritual Wilujengan.
- 1
- 2