Raja Keraton Agung Sejagat Akui Pengakuan Dari PBB Cuma Tipu-tipu

Berdasarkan pemeriksaan Polda Jateng, banyak pengikut Keraton Agung Sejagat yang merasa tertipu.

Chandra Iswinarno
Senin, 20 Januari 2020 | 13:11 WIB
Raja Keraton Agung Sejagat Akui Pengakuan Dari PBB Cuma Tipu-tipu
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santosa mengakui kartu diplomatik pengakuan PBB dan kartu keanggotaan kerajaan tersebut sebagai salah satu keraton di Nusantara merupakan hasil buatannya sendiri.

Pernyataan tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iskandar Fitriana berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Totok di Mapolda Jateng. Selain itu, Polda Jateng juga menemukan beberapa kartu dan seragam di beberapa wilayah lain seperti Klaten, Solo Raya, Wonogiri dan beberapa daerah yang lain.

"Kemungkinan besar tak hanya di Purworejo. Di daerah-daerah yang lain juga ada. Saat ini sudah ada tiga saksi yang kami periksa. Ada yang pangkatnya jenderal juga. Jenderal, kalau di Keraton Agung Sejagat biasanya sebagai pemimpin wilayah," katanya, Senin (20/1/2019).

Selain itu, berdasarkan pemeriksaan Polda Jateng, banyak pengikut Keraton Agung Sejagat yang merasa tertipu. Hingga kini pihaknya telah memeriksa 18 pengikut yang telah dijanjikan dan iming-iming yang tidak pernah diberikan kepadanya.

Baca Juga:Ternyata Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire Sudah Lama Dipantau BIN

"Memang tidak semua anggota kami tanya. Kami hanya periksa beberapa pengikut saja. Dan, sampai sekarang apa yang dijanjijan dan diiming-imingkan oleh Keraton Agung Sejagat tak pernah diberikan. Mereka sudah merasa tertipu," katanya.

Bahkan, ada beberapa anggota yang gajinya tidak pernah diberikan oleh pihak Keraton Agung Sejagat. Menurutnya, banyak janji-janji yang sifatnya menipu seperti gaji, naik jabatan dan jaminan hidup yang makmur.

Saat ini, lanjutnya. nominal yang diberikan anggota kepada Toto Santosa sebanyak Rp 30 juta. Namun berdasarkan keterangan warga, ada juga anggota yang menyetor hingga Rp 150 juta.

"Saat ini sedang dicari oleh penyidik untuk dijadikan saksi dari korban," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Baca Juga:Di Bedeng Ancol, Raja Keraton Agung Sejagat Tinggal Bersama Perempuan Lain

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini