Pasien Positif Corona Meninggal di RS Moewardi, Sekolah di Solo Diliburkan

Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, mengatakan kebijakan ini bisa diperpanjang menyesuaikan dengan perkembangan situasi.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 13 Maret 2020 | 23:02 WIB
Pasien Positif Corona Meninggal di RS Moewardi, Sekolah di Solo Diliburkan
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. [Suara.com/Ari Purnomo]

SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meliburkan semua sekolah dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) dan setingkatnya hingga 14 hari ke depan terhitung mulai Senin (16/3/2020).

Kebijakan tersebut seiring dengan merebaknya Virus Corona atau COVID-19 yang menyebabkan satu pasien meninggal dunia dan satu lainnya dirawat di RSUD dr Moewardi pada Rabu (11/3/2020).

Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, mengatakan kebijakan ini bisa diperpanjang menyesuaikan dengan perkembangan situasi. Meski begitu, dia berharap siswa yang diliburkan bisa belajar di rumah masing-masing.

"Untuk jenjang SMA tetap masuk karena sedang ada ujian," kata Rudy seperti diberitakan Solopos.com-jaringan Suara.com pada Jumat (13/3/2020).

Selain meliburkan sekolah, pihaknya juga menunda sejumlah agenda yang digelar dalam waktu dekat. Beberapa agenda yang ditunda, antara lain Solo Culinary Festival, Solo 24 Jam Menari, Pocari Run, Musrenbang, pertunjukan wayang orang tiap Sabtu, car free day dan lomba di tingkat kelurahan.

Baca Juga:Presiden Brasil Disebut Positif Virus Corona Usai Jumpa Donald Trump

Selain even tersebut, sejumlah tempat wisata dan tempat berkumpul massa ditutup termasuk Taman Sriwedari.

"Transportasi untuk wisata juga tidak beroperasi," imbuh Rudy.

Sementara itu, Polresta Solo juga menyetop perizinan acara yang mendatangkan massa dalam jumlah besar. Kebijakan itu diberlakukan hingga 14 hari ke depan.

Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rivai juga menyarankan agar pertandingan sepak bola ditunda.

"Tadi kan sudah disampaikan oleh Bu Ning [Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih] masih di-tracking pasien itu sebelumnya interaksi dengan siapa saja. Jadi tunggu 14 hari apakah ada kasus baru atau tidak," katanya.

Baca Juga:Wabah Corona Terus Naik, Wapres Ma'ruf Sebut Indonesia Belum Perlu Lockdown

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini