Begini Suasana Hari Pertama Lockdown Kota Tegal

Pemkot menjalankan kebijakan isolasi wilayah.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 30 Maret 2020 | 18:33 WIB
Begini Suasana Hari Pertama Lockdown Kota Tegal
Kota Tegal lockdown. (Ayosemarang)

SuaraJawaTengah.id - Kota Tegal mulai lockdown, Senin (30/3/2020) hari ini. Pemkot menjalankan kebijakan isolasi wilayah.

Sejumlah akses masuk ke Kota Tegal pun sudah ditutup dengan menggunakan barikade beton, seperti di Jalan Serayu, Jalan DI Panjaitan, Jalan Letjend Suprapto, Jalan Dr Sutomo, Jalan Hos Cokroaminoto, dan lain sebagainya.

Termasuk di jalur-jalur perbatasan antara Kota Tegal dengan Kabupaten Tegal. Meski demikian, Kota Tegal masih terlihat ramai dengan aktivitas masyarakat meski mereka terpaksa memutar balik dan mencari jalan pintas yang ada.

Hanya saja, di kawasan Alun-alun Kota Tegal sudah terlihat sepi dari pedagang kaki lima (PKL).

Baca Juga:Antisipasi PHK, DPR Minta Pemerintah Data Perusahaan Terdampak Wabah Corona

Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Tegal, Johardi mengatakan, selama berlangsungnya isolasi wilayah, Pemkot Tegal menyediakan empat titik akses keluar masuk ke Kota Tegal. Di antaranya di Jalan Proklamasi, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Sultan Agung dan Jalan Perintis Kemerdekaan.

Dari empat jalan yang dibuka, kata Johardi, tiga di antaranya akan digunakan sebagai akses keluar masuk kendaran sembako dan BBM.

Sedang satu akses yang digunakan untuk keluar masuk aktivitas masyarakat difokuskan di Jalan Proklamasi.

"Pagi ini nampaknya masih ada warga yang bisa lewat di jalan yang khusus BBM dan sembako. Nantinya tetap satu pintu di Jalan Proklamasi," katanya, Senin (30/3/2020).

Di jalan tersebut dilengkapi dengan posko kesehatan dan pos penyemprotan disinfektan bagi mereka yang akan masuk ke Kota Tegal. Ia mengimbau kepada masyarakat Kota Tegal untuk memahami kondisi penutupan jalan ini. Sebab, kebijakan yang diambil Pemkot Tegal bertujuan bukan untuk menghambat tetapi untuk menyelematkan semuanya.

Baca Juga:Update Corona Covid-19 Indonesia: 1.414 Positif, Harapan Sembuh 18,8 Persen

"Ini tentu akan sedikit merepotkan. Kita semua harus memahami situasi dan kondisi seperti ini. Satu untuk menyelamatkan masyarakat dan kedua agar ekonomi tidak mati," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini