Pasien Positif Corona yang Tipu Perawat Mengaku Sempat Bepergian ke Italia

Saat ini, tujuh tenaga medis di Kota Salatiga menjadi orang dalam pengawsan (ODP) karena dibohongi oleh pasien tersebut.

Chandra Iswinarno
Rabu, 15 April 2020 | 16:15 WIB
Pasien Positif Corona yang Tipu Perawat Mengaku Sempat Bepergian ke Italia
Simulasi penangan Virus Corona di RS Margono Soekardjo Purwokerto pada Senin (3/2/2020). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Satu pasien positif Corona di Kota Salatiga yang menyebabkan tujuh tenaga medis dikarantina, ternyata pernah melakukan riwayat perjalanan ke Italia.

Saat ini, tujuh tenaga medis di Kota Salatiga menjadi orang dalam pengawsan (ODP) karena dibohongi oleh pasien tersebut. Lantaran saat ditanya perawat, pasien tersebut tidak jujur soal riwayat perjalanannya yang pernah mengunjungi Italia.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto membenarkan, terdapat tujuh tenaga medis yang saat ini berstatus ODP. Tujuh tenaga medis tersebut diketahui pernah melakukan kontak dengan orang tanpa gejala (OTG) positif Corona saat di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga.

"Tadi sudah ada kabar kalau pasien tersebut pernah ke Italia. Saat ini ada tujuh tenaga medis yang saat ini menjadi ODP. Mereka melakukan kontak dengan pasien positif corona," jelasnya saat dihubungi Suara.com, Rabu (15/4/2020).

Baca Juga:Update Corona RI Tembus 5.000, Pasien Positif COVID-19 Jadi 5.136 Orang

Sampai saat ini, tujuh petugas medis sedang melakukan proses karantina di Rumah Dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga. Menurutnya, isolasi satu tempat lebih memudahkan untuk melakukan proses pemantauan tujuh tenaga medis yang menjadi ODP.

"Saat ini mereka, petugas medis yang menjadi ODP, sudah dikarantina di satu tempat agar memudahkan pengawasan," katanya.

Tujuh petugas medis tersebut akan melakukan karantina selama 14 hari. Mereka tetap melakukan sesuai dengan protokol kesehatan selama masa inkubasi untuk tetap di rumah karantina.

Untuk diketahui, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah mengemukakan berdasarkan pelacakan (tracking) yang dilakukan Dinas Kesehatan hingga Selasa total ada 47 OTG yang berkontak dengan pasien positif ketiga. Tujuh orang di antaranya adalah tenaga kesehatan RSPAW Salatiga.

Dia menyayangkan sikap pasien yang tidak jujur sejak pemeriksaan awal di RSPAW. Dia tidak pernah mengatakan baru kembali dari Eropa. Informasi pasien sempat pergi ke Italia dan Bali justru didapatkan dari sang anak.

Baca Juga:Jatim Luncurkan Radar Covid-19 untuk Perangi Corona, Bisa Diakses Lewat WA

Padahal, dua wilayah itu menjadi kawasan penularan Covid-19. Akibatnya, tenaga kesehatan yang menangani pasien di awal pemeriksaan tidak mengenakan APD lengkap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini