10 Hari Terinfeksi Virus Corona, Perawat COVID-19 RSUP Kariadi Meninggal

Keadaannya semakin memburuk hingga akhirnya dilarikan ke RSUP Kariadi dan meninggal hari ini.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 17 April 2020 | 15:44 WIB
10 Hari Terinfeksi Virus Corona, Perawat COVID-19 RSUP Kariadi Meninggal
Satu pasien positif virus corona covid-19 yang dirawat di RSUP Prof Kandou Manado, Sulawesi Utara, meninggal dunia, Jumat (10/4/2020) subuh. [Zona Utara]

SuaraJawaTengah.id - Tenaga medis virus corona COVID-19 di RSUP Kariadi Semarang meninggal dunia. Tim medis ini meninggal dunia setelah 10 hari berjuang melawan virus corona di tubuhnya.

Tenaga medis ini meninggal, Jumat (17/4) pukul 10.55 WIB. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Edy Wuryanto mengatakan perawat tersebut sudah didiagnosa Covid-19 sejak 10 hari yang lalu. Awalnya, ia melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

Namun keadaannya semakin memburuk hingga akhirnya dilarikan ke RSUP Kariadi dan meninggal hari ini.

"Dia merupakan perawat RSUP Kariadi. Sudah melakukan isolasi mandiri hingga akhirnya meninggal di RSUP Kariadi," jelasnya saat dihubungi SuaraJawaTengah.id, Jumat (17/4/2020).

Baca Juga:Berhenti dari Entertainment, 4 Mantan Artis Cilik Kini Jadi Dokter

Berdasarkan informasi, RI merupakan perawat yang melayani pasien Covid-19 di RSUP Kariadi ruang 4B Rajawali yang notabennya merupakan ruang khusus untuk isolasi pasien positif Covid-19.

Ia menambahkan, saat ini jenazah RI akan dimakamkan di Pudak Payung, Banyumanik Kota Semarang. Tempat itu dipilih sebagai pemakaman karena RI merupakan warga asli Pudak Payung.

"Dia akan dimakamkan di Pudak Payung. Jasanya akan tetap terkenang selama melayani pasien Covid-19, "ucapnya.

Ia berharap, tidak ada lagi penolakan pemakaman jenazah Covid-19. Edy meminta agar warga sekitar menerima sehingga pemakaman jenazah tersebut bisa lancar. Bagaimanapun, jasa RI sangat besar.

"Saya berharap, tidak ada lagi penolakan pemakaman. Dia sudah bertaruh nyawa demi melayani pasien Covid-19 di RSUP Kariadi," katanya.

Baca Juga:Cegah Tertular Corona, Bayi di RSIA Asih Dipakaikan Pelindung Muka

Sementara itu, Direktur RSUP Kariadi Semarang, Agus Wuryanto mengatakan, untuk jumlah petugas medis RSUP Kariadi yang dinyatakan positif Covid-19 berjumlah 34 orang, selebihnya merepukan keluarganya yang ikut tertular.

"Saya ingin luruskan, jumlah petugas medis positif Covid-19 itu ada 34 orang namun ketambahan keluarga mereka juga yang juga status positif Covid-19," jelasnya kepada suara.com.

Petugas medis yang terinfeksi Covid-19 ketika mereka melepaskan APD setelah melakukan pelayanan kepada pasien. Menurutnya, hal itu memungkinkan karena saat bertugas tenaga medis di RSUP Kariadi sudah sesuai dengan protokol Covid-19. Dari ujung kaki hingga kepala sudah tertutup semua.

"Kita kalau melayani pasien sudah menggunakan baju sesuai dengan protokol yang dianjurkan. Kemungkinan saat melepas baju APD mereka terinfeksi," ucapnya.

Selain itu, ia mengakui terdapat lonjakan petugas medis positif Covid-19 terjadi di petugas medis bagian bedah. Dari total 34 tenaga medis yang dinyatakan Covid-19, bagian bedah sumbang 15 petugas medis positif Covid-19.

"Sejak 14 April yang lalu kita sudah mulai menganalisis. Dan muncul hasil terdapat satu bagian yang paling mencolok yaitu dibagian bedah," katanya.

Dugaannya penularan tersebut berawal ketika tenaga bedah melayani pasien untuk oprasi. Kebetulan orang tua pasien tersebut ketika diperiksa di rumah sakit yang lain dinyatakan positif Covid-19.

"Pasien yang dioperasi awalnya negatif, dan baru tau jika positif Covid-19 setelah selesai bedah. Setelah ditekusuri ternyata ibunya sudah positif Covid-19," imbuhnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini