Dihajar Satpam karena Dituduh Mencuri, Ini Pengakuan Tukang Becak

" Ini bukan wilayahmu, ini kekuasaanku. Kamu kalau tidak mencuri, gak mungkin," kata Ngadiyono menirukan satpam.

Reza Gunadha | Husna Rahmayunita
Senin, 20 April 2020 | 14:08 WIB
Dihajar Satpam karena Dituduh Mencuri, Ini Pengakuan Tukang Becak
Tukang becak dituduh mencuri sampai digebuki satpam. (Instagram/@ndorobeii)

SuaraJawaTengah.id - Ngadiyono, seorang tukang becak yang menjadi korban pemukulan tiga petugas keamanan di Museum Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/4/2020).

Dalam wawancaranya kepada LBH Solo Raya, Ngadiyono mengaku dirinya dituduh mencuri oleh satpam ketika sedang menumpang buang air kecil di pekarangan belakang museum.

"Koe ngopo nang kene mencolot pager ora kulonuwun. Iki dudu wilayahmu, iki kuasaku. Koe nek ra nyolong ra mungkin, nek ra maling ra mungkin," ungkap Ngadiyono menirukan satpam yang memarahinya, seperti dikutip Suara.com dari akun Instagram @lbhsoloraya, Senin (20/4).

(Kamu ngapain di disini lompat pagar gak bilang permisi. Ini bukan wilayahmu, ini kekuasaanku. Kamu kalau tidak mencuri, gak mungkin --red).

Baca Juga:Pantau Para Pemainnya, Pelatih Bali United Ingatkan Soal Berat Badan

Tak lama setelah dihampiri satpam, Ngadiyono mengaku dirinya diserang oleh satpam meski sudah berusaha memberikan penjelasan.

"Kulo dioyak, mestine kan dadi mundur-mundur ngindari pukulan (Saya dikejar, mestinya jadi mundur menghindari pukulan-red)," imbuhnya.

Meski begitu, ia mengatakan pada saat kejadian seorang pemuda sempat meminta satpam untuk menghentikan tindak penganiayaan. Namun pemuda itu malah dibentak.

"Mas-mas itu orangtua jangan dipukuli kek gitu. Tapi petugas ngomong kamu jangan ikut campur, kamu ke sini saja," ujar Ngadiyono menirukan pemuda tersebut.

Bahkan sampai sekrang, dirinya masih terbayang dengan ucapan petugas satpam yang memarahi dan memukulnya dengan  tongkat.

Baca Juga:Ide Unik Pesta Ulang Tahun Anak di Tengah Pandemi Covid-19

"Sik pakai kopyah, suarane nek tak rasake pun koyo bledek (Yang pakai kopyah, suaranya kalau tak rasakan kayak petir)," ungkap Ngadiyono.

Meski begitu, ia mengaku saat terjadi insiden pemukulan ada empat orang di loaksi kejadian. Mereka terdiri dari tiga orang satpam yang menganiayanya dan seorang yang merekam kejadian.

Wawancara LBH Solo Raya dan Ngadiyono. (Instagram/@lbhsoloraya)
Wawancara LBH Solo Raya dan Ngadiyono. (Instagram/@lbhsoloraya)

Sebelumnya, seorang tukang becak di Solo, Jawa Tengah diduga menjadi korban penganiayaan oleh tiga orang petugas keamanan karena dituduh mencuri.

Aksi penganiayaan tersebut terekam kamera dan videonya viral di media sosial baru-baru ini. Salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @ndorobeii, Minggu (20/4)

Dalam rekaman pendek tersebut, tampak tukang becak paruh baya tengah dimarahi oleh tiga orang petugas keamanan di depan pos satpam.

Dua orang satpam terdengar membentak tukang becak dan menuduhnya telah mencuri.

"Kita cari uang, anj*** kau," kata seorang satpam yang memegang tongkat pramuka.

"Koe mau jipuk lampu to (Kamu tadi ambil lampu kan -red)," ujar satpam lainnya.

Mendengar tuduhan tersebut, tukang becak mengelak. Ia menjawab, "Mboten kok. mboten (Tidak, tidak--red).

Namun tak berselang lama, seorang petugas keamanan yang memakai kaus biru turut menunjukkan kekesalannya kepada tukang becak.

Satpam tersebut terlihat memukul pipi dan menendang tukang becak tersebut sampai menangis, hingga ditahan oleh seorang rekannya.

Akibat kejadian itu, tukang becak hanya bisa menutupi wajahnya sambil menahan kesakitan, sedangkan tiga satpam yang ada didepannya terus melakukan intimidasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini