Rumah Dekat Terminal, Seorang Ibu Jadi Pasien ke-16 Corona di Solo

Ibu ini bukan pemudik, tapi ibu rumah tangga. Kami memang mencurigai adanya transmisi lokal, tapi ya enggak tahu, besok baru tracing..."

Agung Sandy Lesmana
Sabtu, 25 April 2020 | 14:39 WIB
Rumah Dekat Terminal, Seorang Ibu Jadi Pasien ke-16 Corona di Solo
Ilustrasi. [Antara/Reuters/Flavio Loscalzo]

SuaraJawaTengah.id - Seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, menjadi pasien ke-16 yang terkonfirmasi positif corona di Kota Solo. Padahal dia tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota.

Kendati begitu, kemungkinan tertular dari kasus impor masih ada mengingat area tersebut dekat dengan Terminal Bus Tirtonadi.

Kasus baru bisa dikatakan transmisi lokal apabila penularannya dari kasus positif generasi kedua kepada generasi ketiga. Jika ada orang yang menjadi carrier atau pembawa dari luar daerah menularkan pada orang di daerah tujuan, itu berarti generasi pertama menularkan ke generasi kedua.

Adanya pasien positif corona terbaru dari kalangan ibu rumah tangga itu diungkapkan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, Jumat (24/4/2020).

Baca Juga:Kosong Melompong, Pemudik Gigit Jari saat Datangi Terminal Kp Rambutan

“Ibu ini bukan pemudik, tapi ibu rumah tangga. Kami memang mencurigai adanya transmisi lokal, tapi ya enggak tahu, besok baru tracing. Karena Gilingan kan daerah dekat terminal. Kalau benar-benar terjadi transmisi lokal, sosialisasi jaga jarak akan kami ketatkan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com--jaringan Suara.com.

Ahyani menyebut kemungkinan ibu tersebut bertemu pemudik secara tidak sengaja. Kepastiannya baru didapat setelah tracing dan hasilnya paling cepat keluar Sabtu (25/4/2020) siang.

Jika kasus ibu rumah tangga positif corona di Solo tersebut benar-benar transmisi lokal, hal itu bisa jadi dasar pengajuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kajian Komprehensif

Namun, sebelum pengajuan PSBB dilakukan, gugus tugas harus melakukan kajian komprehensif.

Baca Juga:Euis Apes, Barang-barang di Rumah Digondol Maling saat Ditinggal Tarawih

“PSBB untuk Solo sendiri tidak mungkin. Kami enggak punya lahan sawah, lumbung berasnya hanya di pasar-pasar, hanya cukup untuk berapa hari,” tandas Ahyani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini