“Saya penginnya pengelolaan disetop sejak lama karena prospek usahanya kurang bagus. Bahkan, sebelum pengelolanya diganti yang baru dua tahun lalu malah rugi terus,” kata Suwarno.
Suwarno mengaku selaku pemegang saham tak pernah menerima deviden. Di sisi lain aset RS terus menyusut hingga Rp600 juta/tahun.
"Sampai akhirnya kami menghentikan kerja sama. Pengelola pun menggugat ke pengadilan, tapi kami yang menang," kata Suwarno.
Baca Juga:Bantu Rumah Sakit Lawan Corona, Perancis Akan Jual 3 Halaman Komik Asterix