SuaraJawaTengah.id - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) kabur dari Jakarta ke Banyumas. Berdasarkan informasi dari Bupati Banyumas, Achmad Husein, PDP tersebut kabur pada tiga hari lalu, Rabu (6/5/2020) pagi dan sudah diterima oleh pihak Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
"Ia kabur dan sudah dikarantina bersama-sama dalam satu gedung di desa. Itu tiga hari yang lalu. Dan juga sudah ada kontak dekat di desa. Ternyata kemudian hari ini kami menerima informasi dari Dinas Kesehatan Jakarta, Pasien tersebut adalah PDP Positif," kata Husein melalui pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (9/5/2020) malam.
Menurut Husein, pasien tersebut merupakan pasien positif berdasarkan hasil swab. Ia pulang menggunakan transportasi travel.
"Pulang naik travel. Ini pelajaran untuk kita bahwa, tolong harusnya jujur. Supaya kita dapat menyelamatkan orang banyak. Karena ketidakjujuran ini lah, kemudian kami harus melacak lebih banyak orang yang kontak dengan orang yang bersangkutan," lanjutnya.
Baca Juga:Warga Banyumas Ramai Tolak BLT, Gubernur Ganjar: Selalu Ada yang Baik
Namun demikian pihaknya akan tetap bekerja untuk menulusuri semaksimal mungkin. Ia meminta, kepada warganya agar dapat jujur memberikan informasi kepada petugas agar tidak merepotkan orang banyak.
"Kami mohon kepada seluruh masyarakat, tolong dengan sangat untuk jujur dan terbuka. Toh tidak akan diapa-apakan. Paling ya kita rawat di Rumah Sakit. Kalau pun tidak jujur nantinya juga pasti ketahuan," ujarnya.
Setelah mendapat informasi tersebut, pihaknya menjemput yang bersangkutan untuk dirawat di RS Ajibarang. Namun pihaknya tidak bisa memberikan data PDP karena dilindungi undang-undang.
"Mohon maaf kami tidak bisa menginformasikan secara detail, jelas karena itu dilindungi undang-undang. Jadi kepada masyarakat yang sudah merasa kontak dengan yang bersangkutan segera menginformasikan kepada kami lewat desa ataupun kecamatan," jelasnya.
Sementara itu, buntut kaburnya pasien tersebut, 10 orang termasuk petugas Gugus Covid-19 harus menjalani pemeriksaan rapid test.
Baca Juga:Viral Takmir akan Robohkan Masjid, Bupati Banyumas: Gertak Sambal Saja
"Itu belum pulang ke rumah, langsung ke GOR (Desa Panembangan) dari Jakarta, ada 10 orang yang kontak erat dengan yang bersangkutan, termasuk petugas. Besok kita rapid," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto.
- 1
- 2