SuaraJawaTengah.id - Habib Bahar bin Smith mengabarkan kondisinya di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah usai kembali ditangkap polisi karena dinyatakan melanggar aturan asimilasi.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial seperti unggahan akun Facebook Enjoy Slurrr, Senin (25/5/2020), tampak sosok Habib Bahar mengenakan kaus merah.
Bahar yang identik dengan rambut gondrong pirang kini terlihat memiliki penampilan baru. Ia mengenakan topi merah untuk menutupi kepalanya.
Tak berselang lama, Bahar lantas menyampaikan pesan yang ditujukan kepada pihak keluarga, santri, dan seluruh umat muslim.
Baca Juga:Dari Balik Penjara Nusakambangan, Habib Bahar: Tak Benar Saya Dipukuli
Ia mengaku kondisinya sehat dan mendapat perlakukan baik dari pihak berwajib selama mendekam di Lapas Nusakambangan.
"Saya mulai dari pertama kali di pondok pesantren diambil oleh pihak Lapas kemudian dibawa ke Lapas Gunung Sindur, dari Gunung Sindur di bawa ke sini, ke Lapas Batu Nusakambangan. Mulai dari saat itu sampai sekarang, saya berada dalam keadaan sehat walafiat alhamdulillah dan mulai dari saat itu sampai sekarang saya diperlakukan dengan baik," ucap Habib Bahar dalam video tersebut.
Eks terpidana kasus penganiayaan dua remaja itu menampik isu di masyarakat yang mengatakan bahwa dirinya mendapat tindak kekerasan selama di penjara.
Ia menegaskan, semua petugas baik di Lapas Gunung Sindur maupun Nusakambangan memperlakukannya sesuai prosedur yang berlaku.
"Tidak ada seperti kabar-kabar di luar sana bahwasanya saya dipukuli, bahwasanya saya bonyok-bonyok, saya diginiian, saya diginiin, tidak, tidak ada itu," ungkapnya.
Baca Juga:Sejumlah Ormas Islam Sebut Pencabutan Asimilasi Bahar bin Smith Berlebihan
Ia lalu menambahkan, "Sebab keluarga saya juga tahu, saya orangnya gimana. Bahwasanya saya ini orangnya seperti bola karet, semakin dipencet, semakin ditekan bukannya merunduk tapi saya semakin jadi".
- 1
- 2