Kegaduhan
Permintaan itu disampaikan Sugeng Riyanto menyikapi kegaduhan yang terkait pemberitaan soal salah satu tempat ibadah dekat lokasi karantina wilayah Joyotakan, Solo, adalah sumber persebaran Covid-19.
Padahal pasien berinisial S yang merupakan jemaah masjid itu sudah sakit sepekan sebelum Ramadan. Yang bersangkutan sejak saat itu tak pernah ke masjid. Dengan demikian, tidak benar pasien Covid-19 karena salat tarawih di masjid.
“Saat kunjungan itu kami meminta klarifikasi takmir masjid, apakah benar informasi yang beredar selama ini. Menurut takmir masjid pasien S sudah sakit sepekan sebelum Ramadan dan sejak saat itu tidak lagi ke masjid,” ujar dia, Senin.
Baca Juga:Empat Warga Solo Dinyatakan Positif Covid-19, Tiga Dari Klaster Joyotakan
Sugeng menjelaskan dari hasil kunjungan itu juga diketahui masjid dimaksud sudah menerapkan protokol kesehatan.
Di antaranya jemaah hanya dari lingkungan sekitar, imbauan pakai masker dan cuci tangan kepada para jemaah.
Sebelum memasuki masjid para jemaah juga diwajibkan masuk bilik sterilisasi.