SuaraJawaTengah.id - Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, bahwa perseroan mencatat penurunan pendapatan imbas bencana pandemi COVID-19.
Zulkifli menuturkan, pada sisi lainnya konsumsi listrik rumah tangga justru mengalami kenaikan drastis, namun hal tersebut belum mampu menutupi pada berkurangnya konsumsi industri dan bisnis.
Dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, ia menjelaskan bahwa penurunan pendapatan pada bulan Mei 2020 mencapai hingga Rp 3 triliun.
Biasanya PLN mendapatkan pendapatan bulanan sebesar Rp 25 triliun, namun pada bulan Mei hanya sebesar Rp 22 triliun.
Baca Juga:Tagihan Listrik Naik karena Nonton Drakor? DPR: PLN Tak Masuk Akal
Berdasarkan pemaparannya, PLN mengalami kerugian sebesar Rp 38,87 triliun pada kuartal I. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, BUMN listrik ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 4,14 triliun.
PLN memang mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 72,7 triliun atau meningkat 5,48 persen di kuartal I dibanding periode yang sama di 2019.
Namun beban usaha PLN mengalami lonjakan drastis yakni sebesar tujuh persen dari Rp 73,63 triliun pada kuartal I-2019 menjadi Rp 78,8 triliun di tiga bulan pertama tahun ini.
Kemudian PLN mengaku tengah menunggu pemerintah untuk mencairkan kompensasi atas subsidi listrik pada tahun 2018 dan 2019 dengan total kompensasi mencapai Rp 45,47 triliun. (Antara)
Baca Juga:Heran, Meteran Listrik PLN Masih Dicatat Manual Padahal Sudah Era Digital