Tiga Bulan Tiada Pemasukan, Pakan Harimau di Serulingmas Zoo Diganti Ayam

Seekor harimau dalam sehari, katanya, biasa melahap 5 hingga 6 kilogram daging. Daging yang disediakan untuk pakan karnivora biasanya meliputi daging sapi.

Chandra Iswinarno
Senin, 22 Juni 2020 | 19:12 WIB
Tiga Bulan Tiada Pemasukan, Pakan Harimau di Serulingmas Zoo Diganti Ayam
Pengunjung menikmati pemandangan satwa di TRMS Serulingmas Banjarnegara sebelum pandemi. [Istimewa/TRMS Serulingmas]

SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid 19 membuat banyak objek wisata yang dikelola pemerintah tutup, termasuk Taman Rekreasi Marga Satwa (TRMS) Serulingmas Banjarnegara Jawa Tengah. Objek wisata itu terpaksa tutup sejak Maret 2020 lalu untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona.

Konsekuensinya, pengelola wisata tak menerima pendapatan dalam beberapa bulan terakhir ini. Padahal, menurut Direktur Perumda TRMS Serulingmas Lulut Yekti Adi, pendapatan dari kunjungan wisatawan itu diputar untuk operasional lembaga, termasuk pakan satwa.

"Pengeluaran untuk pakan satwa sangat besar,"katanya, Senin (22/6/2020).

Biaya pakan satwa di lembaga konservasi cukup besar rupanya. Lulut mengatakan, setiap hari pihaknya rata-rata mengeluarkan dana sekitar Rp 3,5 juta, atau lebih dari Rp 100 juta tiap bulannya.

Baca Juga:Kebun Binatang Bandung Dapat Bantuan Dana dari Pemkot untuk Pakan Satwa

Pengeluaran paling besar untuk pakan hewan pemakan daging (karnivora), misalnya Harimau, Singa, Buaya dan Elang. Nyaris setengah dari total anggaran itu dipakai untuk pakan karnivora.

Wajar saja, seekor harimau dalam sehari, katanya, biasa melahap 5 hingga 6 kilogram daging. Daging yang disediakan untuk pakan karnivora biasanya meliputi daging sapi, babi hutan hingga ayam.

Di masa pandemi ini, pihaknya terpaksa berhemat untuk pemberian pakan karnivora. Untuk sementara, pihaknya meninggalkan pakan daging sapi yang harganya mahal. Sebagai gantinya, pihaknya memberi pakan karnivora dengan daging ayam dan babi hutan dengan biaya lebih murah.

Lulut mengaku pihaknya tak bisa menghemat lebih dari itu. Pasalnya, sebagai lembaga konservasi, pihaknya harus tetap memerhatikan kesejahteraan satwa. Termasuk dalam soal pemberian pakan. Namun Lulut memastikan kondisi satwa di TRMS Serulingmas saat ini bagus di tengah kondisi keuangan lembaga yang sulit karena pandemi.

"Itu sudah paling hemat. Khawatirnya nanti mengubah pola makan satwa. Karena kita kan harus memerhatikan kesejahteraan satwa," katanya.

Baca Juga:Pandemi Corona Bikin Satwa-satwa di TMII Kekurangan Stok Pakan

Pihaknya harus tetap menanggung pengeluaran itu meski tiada pendapatan yang masuk ke kas karena pandemi. Padahal belum jelas sampai kapan pandemi ini akan berakhir, sehingga kebun binatang bisa dibuka kembali untuk wisatawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini