Nasib Si Raja Hutan itu sungguh tragis karena mati di ujung senapan manusia.
Kematian Harimau Bali terakhir tersebut akhirnya membuat spesies itu dinyatakan punah.
Penyebab utama punahnya Harimau Bali adalah pembukaan lahan, ruang hidup yang semakin sedikit serta perburuan oleh manusia.
Khususnya warga Eropa yang gemar memburu harimau sebagai sarana rekreasi dan olahraga.
Baca Juga:Kronologi Keeper di Kebun Binatang Zurich Tewas Diserang Harimau Irina
Kedua, Harimau Jawa atau Panthera Tigris Sondaica. Diketahui pernah hidup di hutan-hutan seantero Pulau Jawa.
Seiring berjalannya waktu, ruang hidup itu semakin menyempit ditandai dengan semakin banyaknya perambahan hutan oleh manusia.
Kepunahan Harimau Jawa masih menyisakan polemik. Hal itu dikarenakan berbagai pengakuan dari banyak orang bahwa mereka pernah bertemu dan melihat harimau ini.
Pada tahun 1950-an, jumlah Harimau Jawa sebenarnya sudah sangat kritis, hanya tersisa 25 ekor.
Pemerintah sudah berupaya menyelamatkan spesies ini dengan membangun taman margasatwa dan taman nasional. Namun, populasi Harimau Jawa terus menurun.
Baca Juga:Mengerikan! Petugas Kebun Binatang Tewas Diterkam Harimau
Pada tahun 1972 diketahui hanya ada tiga ekor yang tersisa dan hidup di Taman Nasional Meru Betiri.