Gibran: Tidak Wajib Coblos Saya Jadi Wali Kota Solo

Membantah dinasti politik.

Pebriansyah Ariefana | Stephanus Aranditio
Sabtu, 25 Juli 2020 | 09:33 WIB
Gibran: Tidak Wajib Coblos Saya Jadi Wali Kota Solo
Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. (Solopos)

SuaraJawaTengah.id - Gibran Rakabuming Raka bingung dengan anggapan tengah membangun dinasti politik atau politik keluarga di Solo, Jawa Tengah pasca dirinya didapuk menjadi calon wali kota Solo. Menurut Gibran, bisa saja dia kalah.

Bapaknya, Presiden Joko Widodo juga pernah menjabat sebagai wali kota Solo. Gibran menilai keputusan tertinggi berada di tangan warga Solo saat mencoblos kala pilkada digelar.

"Jadi, ya saya kan ikut kontestasi bisa menang bisa kalah, tidak harus diwajibkan memilih saya, bisa dipilih bisa tidak. Tidak ada kewajiban untuk mencoblos saya. Ini kan kontestasi bukan penunjukan," kata Gibran saat diskusi virtual DPP PDI Perjuangan pada Jumat (24/7/2020) sore.

Gibran menepis anggapan keluarganya tengah berupaya membangun dinasti politik. PDI Perjuangan memetuskan Gibran yang menjadi Calon Wali Kota Solo dari PDI Perjuangan.

Baca Juga:Gibran Melawan Tuduhan Dinasti Politik Solo: di Mana Dinasti Politiknya?

Gibran mengakui bingung terhadap anggapan publik, bahwa dirinya tengah membangun dinasti politik Jokowi.

"Jadi, kalau yang namanya dinasti politik, di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu," kata Gibran saat diskusi virtual DPP PDI Perjuangan pada Jumat (24/7/2020) sore.

Meski begitu, pria berusia 32 tahun itu mengaku sudah sering menjelaskan isu dinasti politik kepada warga Solo. Menurutnya, warga Solo sudah mengerti kondisi seperti ini.

"Tapi di Solo itu masyarakatnya sudah mengerti kok apa itu dinasti politik, dan ya itu tadi setiap kali saya blusukan, warga menerima saya dengan tangan terbuka. Kalau yang masih meributkan dinasti politik itu kan ya dari, ya kita tahu orang-orangnya siapa, dan yang diributkan itu-itu saja," ucapnya.

Gibran yang berprofesi sebagai pengusaha kuliner ini menyebut, dirinya sudah paham konsekuensi meninggalkan dunia usaha ke dunia politik.

Baca Juga:Daftar Pejabat Tes Corona karena Wawali Kota Solo Purnomo Positif COVID-19

"Kalau saya masuk ke politik, yang bisa saya sentuh kalau di Solo ya 500.000 an orang yang bisa saya sentuh melalui kebijakan-kebijakan saya," kata Gibran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak