Sepi Pembeli saat Corona, Pedagang Pasar Wage Purwokerto 'Ritual Klotekan'

Penghasilannya kini tak sampai setengah dari hari biasanya.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 13 Agustus 2020 | 13:12 WIB
Sepi Pembeli saat Corona, Pedagang Pasar Wage Purwokerto 'Ritual Klotekan'
Pedagang memainkan musik (klotekan) dari alat seadanya saat suasana sepi di Pasar Wage Purwokerto, Kamis (13/8/2020). (Suara.com/Anang Firmansyah)

SuaraJawaTengah.id - Suasana riuh karena aktivitas jual-beli yang wajarnya terjadi di hampir tiap pasar di daerah dan perkotaan, nampak berbeda dengan keriuhan yang terjadi di Pasar Wage Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Bukan aktivitas jual-beli, melainkan ramai dari bunyi-bunyian bernada bagaikan konser musik atau klotekan dari alat ala kadarnya yang dimiliki tiap-tiap pedagang.

Puluhan pedagang dari titik yang berbeda sahut-sahutan memecah kesunyian akibat sepinya pembeli semenjak dibuka kembali setelah adanya 24 pedagang yang dinyatakan positif covid-19 pada bulan lalu.

Kirdi (52), salah seorang pedagang sayuran mengatakan jika aktivitas klotekan sudah sering dilakukan dalam beberapa hari terakhir.

Terlebih jika sudah lewat dari pukul 09.00 WIB. Karena pembeli mulai berkurang.

Baca Juga:Selama Pandemi, per Hari Daop 5 Purwokerto Kehilangan Pemasukan Rp 1,2 M

"Carane kan sepi (pembeli), buat ramai-ramai gitu aja. Dari kemarin sana-sini juga sama gitu (klotekan)," katanya saat ditemui, Kamis (13/8/2020).

Klotekan ini juga sekaligus sebagai hiburan tersendiri bagi pedagang.

Daripada bengong dan melamun bermain musik dengan nada berirama sebagai aktivitas pengusir penat.

Sepinya pembeli sudah dirasakan sejak awal masa pandemi. Sempat merasakan ramai sebelum lebaran Idulfitri. Namun kondisi pasar kembali drop setelah adanya pedagang yang positif covid-19 dari hasil swab masal yang diadakan pemkab.

"Sekarang paling saya bisa jual seperempatnya dalam satu hari. Sepi banget. Ya buat hiburan jadi pada klotekan," ujarnya.

Baca Juga:13 Karyawan Bank Syariah Mandiri Purwokerto Positif Corona, Termasuk Bosnya

Berdasarkan pantauan, ada tiga titik dengan perkelompok kisaran sepuluh pedagang yang bermain klotekan. Titik pertama di dalam Pasar Wage, lalu pintu keluar sebelah utara dan pintu masuk pasar sebelah barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini