Kala itu, Mbah Min yang kini bekerja sebagai bakul dolanan di Solo baru berusia 16 tahun. Kehidupan masa kecilnya terasa getir lantaran orang tua dan semua tetangganya tewas lantaran desanya diserbu tentara Belanda.
Sejak saat itu dia bertekad membalas dendam kematian keluarganya. Dia kemudian diminta salah satu komandan tentara menjadi mata-mata dan langsung menyanggupinya.