Arab Saudi Buka Ibadah Umroh 2021, Angin Segar Untuk Pengusaha Biro Travel

Pemerintah Arab Saudi akan membuka akses ibadah umroh pada awal tahun 2021 mendatang

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 16 September 2020 | 10:10 WIB
Arab Saudi Buka Ibadah Umroh 2021, Angin Segar Untuk Pengusaha Biro Travel
Petugas kebersihan memakai masker pelindung, menyusul pernularan virus korona baru, saat mereka menyapu lantai Ka'bah di Mesjid Raya di kota suci Mekah, Arab Saudi, Selasa (3/3/2020). (REUTERS/STRINGER)

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi baru akan mencabut larangan perjalanan umroh terkait Covid-19 pada awal tahun 2021. Hal itu memberikan angin segar bagi para pengusaha biro travel umroh dan haji. 

CEO Biro Perjalanan Haji dan Umroh Fatimah Zahra, Mochamad Rifky Azady mengatakan, saat ini ia tengah menunggu kepastian dibukanya kembali perjalanan umroh dari Pemerintah. Ia memastikan, akan memberangkatkan semua jemaah yang tertunda perajalanan umrohnya. 

"Apabila nanti sudah diumumkan dibuka kembali, Insyallah Fatimah Zahra akan segera memberangkatkan jamaah," katanya kepada Suara.com, Rabu (16/9/2020). 

Ia mengaku, meskipun pandemi Covid-19, pihaknya tetap melakukan proses pengajuan pemberangkatan para jamaah umroh. 

Baca Juga:Cerita Syekh Ali Jaber Ngantri Sambil Doa untuk Ketemu SBY di Singapura

"Ini kami sudah mulai proses untuk booking baik airline maupun akomodasi untuk jamaah nantinya," ujarnya. 

Dilansir Anadolu Agency, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2021, semua pembatasan masuk dan keluar warga negaranya akan dicabut dan semua sarana transportasi darat, laut dan udara akan dibuka kembali dengan tetap mengikuti prosedur pencegahan Covid-19 saat ini.

Selain itu, sejumlah kalangan, termasuk pegawai negeri, pengusaha, mereka yang membutuhkan perawatan medis di luar negeri dan pelajar akan dibebaskan dari pembatasan mulai 15 September.

Warga negara Dewan Kerjasama Teluk juga akan diizinkan masuk dan keluar negara itu mulai 15 September, sementara keputusan untuk mengizinkan dimulainya Umrah akan dinilai secara terpisah tergantung pada tingkat penyebaran virus.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan pujian terhadap Arab Saudi karena sukses menyelenggarakan ibadah haji yang aman selama pandemi Covid-19.

Baca Juga:Mulai 15 September, Arab Saudi Izinkan Penerbangan Internasional Parsial

"Langkah-langkah yang diambil oleh Arab Saudi selama ibadah haji memberikan contoh bagi negara-negara yang ingin kembali ke kehidupan normal dan beradaptasi dengan kondisi di bawah virus." ujar Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus disadur dari Arab News.

Ghebreyesus juga memberikan selamat kepada umat muslim di seluruh dunia pada kesempatan Hari Raya Idul Adha tahun ini.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi hingga kini belum mengungkapkan adanya masalah kesehatan yang menyerang para jemaah, terutama gejala Covid-19.

"Sangat menenangkan bahwa tidak ada kasus virus corona atau penyakit lain yang memengaruhi kesehatan masyarakat dilaporkan," kata Mohammed Al-Abd Al-Ali, dalam konferensi pers harian selama musim haji tahun ini.

Mohammed Al-Abd menambahkan bahwa layanan kesehatan sepenuhnya siap dan tetap waspada untuk melayani setiap masalah yang muncul.

Ada 1.456 tempat tidur rumah sakit yang disediakan, termasuk 272 untuk perawatan intensif, 331 untuk isolasi, dan lebih dari 200 di gawat darurat.

Al-Ali juga menjelaskan bahwa petugas lapangan dari kementerian kesehatan sudah siap sejak hari Kamis (30/7), ketika para jemaah berada di Gunung Arafat dan kemudian pindah ke Muzdalifah.

Selain menyediakan fasilitas perawatan, kemenkes Arab Saudi juga mengawasi para jemaah agar tetap melaksanakan tindakan pencegahan virus corona.

Para jemaah haji tahun ini diwajibkan untuk menjaga jarak sosial - berdiri terpisah dan bergerak dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 20 orang untuk membatasi paparan dan kemungkinan penularan virus Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini