SuaraJawaTengah.id - Penularan Virus Corona atau Covid-19 di wilayah Jawa Tengah (Jateng) terus terjadi. Bahkan, belakangan muncul klaster baru penularan virus tersebut di lingkungan pondok pesantren (ponpes).
Klaster ponpes tersebut muncul di Purwokerto, Kabupaten Banyumas dan Kebumen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yulianto Prabowo menyatakan hal tersebut saat menggelar jumpa pers secara daring via Zoom pada Kamis (24/9/2020).
“Banyak klaster yang muncul di Jateng. Salah satu klaster yang perlu diwaspadai adalah klaster di ponpes. Kemarin kami baru menemukan ada klaster ponpes di Purwokerto dan Kebumen,” ujarnya seperti dilansir Solopos.com-jaringan Suara.com.
Baca Juga:Gawat! Santri Ponpes Bintan Terkonfirmasi COVID-19 Bertambah Jadi 16 Orang
Namun, Yulianto mengemukakan, belum bisa menjelaskan terperinci jumlah pasien yang dinyatakan positif atau terpapar Covid-19 dari klaster ponpes. Pun dia enggan menyebut ponpes di Purwokerto dan Kebumen yang menjadi pusat persebaran Covid-19 itu.
“Nanti dulu. Kami masih lakukan inventarisasi berapa jumlah yang terpapar. Nanti, kami akan laporkan ke Pak Gubernur [Jateng, Ganjar Pranowo]. Bagaimana nanti kebijakan pembelajaran untuk ponpes,” katanya.
Klaster Lain
Selain klaster pesantren, juga muncul sumber penularan Covid-19 lainnya, seperti keluarga, perusahaan, hingga rumah sakit.
Akan tetapi, Yulianto menilai klaster keluarga yang paling harus diwaspadai karena penularan bisa terjadi di rumah dan berdampak ke lingkungan di sekitarnya.
Baca Juga:Puluhan Santri Ponpes Al Muthadi'in Lamongan Positif Covid-19
“Makanya saat ini kita lagi melakukan evaluasi. Apakah klaster keluarga itu perlu evaluasi mandiri di rumah. Efektif apa enggak. Kita akan menyiapkan kalau memang perlu tempat khusus untuk isolasi,” ujarnya.
Yulianto menambahkan saat ini Jateng terus memperbanyak jumlah tempat isolasi atau karantina bagi pasien Covid-19.
Meskipun sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan orang yang terpapar Covid-19 tanpa gejala tidak perlu ditempatkan di tempat isolasi dan hanya diminta isolasi mandiri.
“Kita sudah melakukan koordinasi dengan PHRI [Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia] di Jateng. Sudah inventarisasi hotel-hotel juga jika ke depan kita membutuhkan untuk tempat isolasi dan karantina. List-nya sudah ada,” ujarnya.