SuaraJawaTengah.id - Beberapa minggu terakhir klaster pondok pesantren menjadi penyumbang tertinggi pasien Covid-19 di Jawa Tengah. Sebanyak 648 santri di Jateng telah dinyatakan positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Semarang, Yulianto Prabowo membenarkan jika ponpes merupakan klaster Covid-19 terbesar di Jateng. Sampai saat ini terdapat 9 ponpes di Jateng yang menjadi klaster.
"Sudah ada 9 kluster ponpes. Data hari ini untuk jumlah kluster ponpes terbanyak ada di Kebumen, Banyumas dan Cilacap," jelasnya, Senin (5/10/2020).
Ia menambahkan, sampai saat ini klaster ponpes dan keluarga penyumbang paling banyak pasien Covid-19 di Jateng. Jika ia hitung prosentase dia kluster tersebut menyampai 80 persen.
Baca Juga:Pandemi Virus Corona Picu OCD, Kenali 5 Jenis yang Paling Umum
"Kalau di Jateng klaster yang paling banyak menyumbang itu ada dua, yaitu ponpes dan keluarga, " paparnya.
Sampai saat ini semua ponpes yang menjadi klaster di Jateng telah ditutup untuk sementara waktu. Para santri yang berada di dalam kampus tidak boleh keluar. Selain itu, keluarga para santri juga dilarang untuk datang ke pondok.
"Keluarga santri tidak boleh ke pondok untuk sementara waktu hingga semua santri hasil tes awalnya negatif," ujarnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran, pihaknya juga membuat aturan agar para santri melakukan isolasi mandiri di lingkungan ponpes. Namun, jika ponpes tidak memadai makan para santri tersebut akan diisolasi ke beberpa tempat yang sudah disiapkan pemerintah.
"Sebagian memang diisolasi di ponpes namun ada juga yang diisolasi di lokasi yang lain seperti di Baturaden. Di situ ada tempat yang sudah disiapkan pemerintah untuk dilakukan isolasi,"imbuhnya.
Baca Juga:Wow! Warga Magelang Juara Festival Kartun Dunia
Kontributor : Dafi Yusuf