Kisah Sariman, Positif Covid-19 Jadi Tertib Lakukan Protokol Kesehatan

Selain tertib lakukan Protokol Kesehatan yang ketat, Sariman juga rajin berolahraga untuk menjaga imun tubuh

Budi Arista Romadhoni
Senin, 19 Oktober 2020 | 09:00 WIB
Kisah Sariman, Positif Covid-19 Jadi Tertib Lakukan Protokol Kesehatan
Ilustrasi warga menggunakan masker. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Sariman menjalani perawatan di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten dan ditempatkan pada bangsal khusus merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Kali pertama dinyatakan positif Covid-19, Sariman hanya fokus berdoa dan bertekad bisa sembuh dari Covid-19 dan berkumpul lagi dengan keluarnya.

Tekadnya untuk sembuh itu membuat Sariman mematuhi semua saran dokter. Obat dan vitamin yang diberikan kepadanya dia konsumsi. Begitu pula dengan aneka menu makanan yang disajikan perawat secara rutin.

“Saya tidak menyangka ternyata bisa menghabiskan setiap makanan yang disajikan,” ungkap dia.

Olahraga Ringan

Baca Juga:Ini Dia Golongan Darah yang Lebih Tahan Terhadap Covid-19

Sariman juga mengisi hari-harinya menjalani isolasi di rumah sakit dengan berolahraga ringan pada lorong bangsal saban pagi, siang, serta sore selepas dia menjalankan ibadah salat.

Alhasil, aktivitasnya selama menjalani isolasi di rumah sakit kebanyakan diisi dengan beribadah, olahraga, serta makan. Komunikasi melalui ponsel juga intensif dia lakukan. Tak hanya keluarganya, Sariman juga intensif berkomunikasi dengan perangkat desa lain yang juga sedang berjuang melawan Covid-19.

Meski motivasinya untuk sembuh tinggi, Sariman sempat tertekan selama menjalani isolasi di rumah sakit. Dua orang yang merupakan tetangga kamar tidurnya yang juga pasien Covid-19 meninggal dunia. Tak ingin berlarut-larut, Sariman memilih pindah kamar dan diizinkan perawat.

Setelah 11 hari menjalani perawatan di rumah sakit, Sariman dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang pada 9 September. Tiba di rumah, Sariman tetap mematuhi ketentuan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah sekitar 14 hari. “Pada 28 September saya dinyatakan sudah bebas dan satu hari setelahnya atau pada 29 September saya kembali masuk kerja,” kata Sariman.

Bersyukur Tak Rasakan Stigma

Baca Juga:Buka Sebelum Direlaksasi, Pemkot Bandung Tutup Tempat Bermain Anak

Sariman bersyukur bisa diberikan kesembuhan dan terbebas dari Covid-19. Begitu pula dengan anak dan seorang cucunya yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah juga sudah dinyatakan sembuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak