SuaraJawaTengah.id - Dalam segmen ketiga debat publik Pilkada Solo 2020, Gibran Rakabuming Raka sebut warga tidak boleh lagi menggunakan cara-cara tradisional.
"Contohnya adalah ketika pandemi saat ini, banyak bantuan sosial bagi masyarakat. Jangan lagi gunakan cara Pak RT muter ketika ada bansos ke rumah warga, karena saat ini sudah ada big data," kata Putra Presiden Jokowi.
Gibran menjelaskn, big data adalah otaknya smart city. Dengan adanya big data diharapkan pengambilan keputusan, perencanaan pembangunan, langkah kebijakan bisa diambil secara akurat dan terstruktur.
"Dengan big data kita tahu mana warga yang terdampak, mana yang kena phk. Jadi kita tidak boleh lagi menggunakan cara-cara tradisional," jelas Gibran.
Baca Juga:Jelang Debat Perdana, Ganjar Beri Bimbingan Kepada Gibran Sambil Makan Soto
Selain itu, Gibran juga mengatakan bahwa ketika menggunakan big data data harus akurat 100%.
Diketahui Pilkada 2020, Pasangan Calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Solo nomor urut 1 Gibran Rakabuming Raka berpasangan Teguh Prakosa diusung oleh PDIP. Selain itu, mereka juga didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PSI, PPP, PKB, Partai Nasdem, dan Perindo
Sementara itu lawannya, Pasangan nomor urut 2 Bagyo Wahyono dan FX Suparjo maju dari jalur perseorangan.
Adapun tim panelis penyusun materi debat publik antar pasangan calon (paslon) yakni Profesor Ismi Dwi Astuti (Dekan FISIP UNS), Sri Hastjarjo (Dosen Komunikasi UNS), Ahmad Rifai (aktivis LSM), Pamikatsih (aktivis difabel), dan Gunawan Setiawan (pengusaha batik).
(AA)
Baca Juga:Jelang Debat, Gibran Bocorkan Wejangan dari Presiden Jokowi