Dokter Tekankan Pentingnya Waktu Bermain Anak untuk Kesehatannya

Dokter menekankan pentingnya waktu bermain bagi anak dan manfaatnya untuk kesehatannya. Apa?

M. Reza Sulaiman | Lilis Varwati
Rabu, 11 November 2020 | 15:24 WIB
Dokter Tekankan Pentingnya Waktu Bermain Anak untuk Kesehatannya
Anak bermain dan melakukan aktivitas fisik. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Dokter menekankan pentingnya waktu bermain bagi anak dan manfaatnya untuk kesehatannya. Apa?

"Anak itu perlu aktivitas fisik, bergerak. Karena dunia anak, dunia bermain, dunia bergerak. Jadi kalau tidak bergerak muncul berbagai masalah. Jadi biarkan mereka bergerak," kata dokter Eva Devita dikutip dari IGTV dokteranakku_id, Selasa (10/11/2020).

Apalagj anak di bawah usia tiga tahun. Menurut Evi jangan heran jika melihat anak balita terus aktif bergerak. Sebab, mereka memang membutuhkannya.

"Untuk anak usia 3 tahun aktivitas fisik 180 menit per hari. Itu 3 jam. Aktivitas fisiknya bisa dengan permainan. Jadi bukan seperti olahraga. Sambil bermain saja. Jadi anak bisa bersepeda, jalan-jalan keliling taman, anak tendang bola, lempar bola, anak belajar lombat itu adalah aktivitas fisik," tuturnya.

Baca Juga:Sebut Kasus Cabul Rekayasa Ortu Murid, Guru SD: Saya Berani Sumpah Alquran

Aktivitas fisik di luar rumah boleh saja dilakukan sambil orangtua memberikan pemahaman tentang protokol kesehatan dan mengatur kegiatan apa saja yang boleh dikerjakan anak.

Menurut dokter Eva, kegiatan dibluar rumah bisa juga untuk mengatur tingkat stres anak.

"Karena tak bisa dipungkiri anak bisa stres. Kegiatan sederhana saja, mulai dari melihat aktivitas di luar rumah, berkebun itu sudah membantu hilangkan stres," ucapnya.

Namun ingat, bermain yang dimaksud dokter adalah bermain yang membuat anak sekaligus melakukan aktivitas fisik.

Sebab, Anak-anak yang terlalu lama terpapar sinar biru berisiko mengalami insomnia. Dikatakan, sinar biru yang berasal dari layar gawai hingga televisi bisa menghambat pelepasan hormon melatonin yang berfungsi merelaksasi tubuh saat tidur.

Baca Juga:Tak Kuat Tahan Lapar, Petani Ngamuk Bunuh Ibu dan Saudaranya

"Ketika banyak tepapar sinar biru dari gawai, TV, maka pelepasan melatonin akan terhambat. Ini yang mengakibatkan anak-anak terpapar screen time dalam waktu lama akan sulit tidur," kata dokter spesialis anak dr. Eva Devita dikutip dari IGTV dokteranakku_id, Selasa (10/11/2020).

Selain menyebabkan susah tidur, terlalu lama menatap sinar biru juga berisiko mengakibatkan anak mengalami obesitas.

"Penelitian membuktikan nonton TV minimal lima jam sehari tidak ada aktivitas lain, duduk saja. Kemudian banyak ngemil, berisiko 78 persen mengalami obesitas. Akan makin besar risiko kalau anak itu memang sudah over-weight," katanya.

Anak yang sulit tidur atau kekurangan waktu tidur bisa menjadi rewel dan gelisah hingga berisiko mengganggu proses pertumbuhan. Sedangkan pada remaja, mereka lebih mungkin tidur di atas jam 12 malam yang terbukti memiliki risiko kesehatan.

"Saat tidur, hormon pertumbuhan keluar. Ketika tidur kurang otomatis pertumbuhan terganggu. Selain itu konsentrasi terganggu karena waktu istirahat berkurang," jelasnya

Secara normal, hormon melatonin akan dilepaskan tubuh saat suasana gelap, lanjut dokter Eva. Karena itu ia menyarankan anak tidur dengan suasana ruangan yang redup.

Selain didapatkan secara alami, hormon melatonin juga sebenarnya bisa didapatkan dari kapsul. Tetapi, menurut dokter Eva, obat kapsul melatonin hanya diberikan untuk anak yang mengalami gangguan tidur berat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini