Disiplin Protokol Kesehatan di Keluarga, Akademisi: Peran Ayah Adalah Kunci

Pada era pandemi, ayah berperan penting untuk menginspirasi keluarganya untuk tetap menjaga protokol kesehatan serta memberi penguatan emosional kepada anak, kata Wisnu.

Erick Tanjung
Kamis, 12 November 2020 | 13:34 WIB
Disiplin Protokol Kesehatan di Keluarga, Akademisi: Peran Ayah Adalah Kunci
Orang tua memasangkan masker yang diberikan Satgas Padat Karya Penanganan Covid-19 Kelurahan Pejaten Barat kepada anaknya saat sosialisasi protokol kesehatan di Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (22/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJawaTengah.id - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman atau Unsoed Purwokerto, Wisnu Widjanarko mengatakan bahwa figur seorang bapak/ayah berperan penting untuk menjadi inspirasi penerapan protokol kesehatan bagi keluarga guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Pada era pandemi, ayah berperan penting untuk menginspirasi keluarganya untuk tetap menjaga protokol kesehatan serta memberi penguatan emosional kepada anak untuk tidak cemas dan lelah menghadapi situasi sekarang," kata Wisnu di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (12/11/2020).

Wisnu yang merupakan dosen Komunikasi Keluarga dan Psikologi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik aatau FISIP Unsoed itu menambahkan cara yang bisa dilakukan ayah adalah dengan meluangkan waktu untuk berinteraksi dan bertukar cerita degan keluarganya termasuk membahas mengenai pentingnya protokol kesehatan.

"Ayah juga perlu menjadi teladan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar dapat dicontoh oleh anak-anaknya," ujarnya.

Baca Juga:Waspada Peningkatan Potensi Gangguan Penglihatan Saat Pandemi Covid-19

Selain itu, katanya, selama masa pandemi ayah juga perlu lebih banyak bermain dengan anak di rumah.

"Tujuannya adalah menjadikan anak merasa senang dan mengajarkan bahwa rumah adalah merupakan tempat ternyaman dan teraman dalam situasi saat ini, sehingga belajar dan beribadah dari rumah bukan sebuah tekanan tapi sebuah penyesuaian," katanya.

Dia menambahkan bahwa ayah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam menghadirkan keluarga yang selaras dan dinamis.

"Caranya dengan memberikan teladan dengan sikap, ucapan dan perbuatan, Memberikan pengayoman di saat-saat sulit sekaligus menjadi tempat untuk berbagi rasa dan pemikiran pada anak, tanpa melakukan intervensi melainkan menyertai dan membimbing dengan gaya dialogis," tuturnya.

Ia mengatakan peringatan Hari Ayah Nasional 12 November dapat menjadi momentum yang tepat bagi orang tua khususnya ayah dalam mengekspresikan perhatian dan rasa sayang kepada anak.

Baca Juga:12 Nakes Positif Covid-19, PKM Bantargadung Sukabumi Ditutup Sementara

"Ini momentum yang baik bagi ayah untuk lebih intensif mengekspresikan perhatian dan rasa sayang kepada anak, karena dukungan dan rasa penyertaan tersebut penting bagi anak dalam berproses," terang dia.

Kedua, kata dia, orang tua khususnya ayah perlu mengoptimalkan perannya sebagai sahabat bagi anak.

"Ayah seyogyanya berperan sebagai 'sahabat' yang bersedia mendengarkan tanpa harus melakukan penghakiman karena dinamika interaksi sosial anak berbeda dengan orangtua, yang dibutuhkan adalah kenyamanan dan rasa percaya bahwa sang ayah mau mendengar dari versinya," jelasnya.

Selain itu, kata dia, ayah harus selalu mengingat bahwa dirinya merupakan figur di mana setiap kata dan perbuatannya menjadi contoh bagi anak.

"Apa yang diucapkan dan dilakukan ayah akan menjadi contoh teladan yang efektif bagi anak bahkan bila dibandingkan dengan ucapan dan nasihat," pungkas Wisnu. Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini