Jika Kerumunan Pilkada Dibiarkan, PA 212 Ancam akan Gelar Reuni

Mereka berniat tetap melangsungkannya kalau misalkan melihat adanya pembiaran kerumunan dalam pelaksanaan pilkada serentak 2020

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 18 November 2020 | 07:07 WIB
Jika Kerumunan Pilkada Dibiarkan, PA 212 Ancam akan Gelar Reuni
Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019). Reuni tersebut digelar untuk lebih mempererat tali persatuan umat Islam dan persatuan bangsa Indonesia. ANTARA FOTO/Aruna/Adm/ama. (ANTARA FOTO/ARUNA)

SuaraJawaTengah.id - Reuni Presidium Alumni (PA 212) di Monumen Nasional (Monas) pada 2 Desember 2020 ditunda. Hal itu karena tidak memperoleh izin dari kepolisian maupun Pemerintah Provinsi DKI

Akan tetapi, FPI, GNPF-Ulama dan PA 212 tetap bakal menggelar acara dialog nasional, dengan melibatkan 100 tokoh agama dan ulama termasuk Habib Rizieq Shihab. 

Hal itu disampaikan melalui pernyataan bersama FPI, GNPF-U dan PA 212. Mereka terpaksa menunda penyelenggaraan acara Reuni 212 karena tidak memperoleh izin.

Kendati demikian, mereka berniat tetap melangsungkannya kalau misalkan melihat adanya pembiaran kerumunan dalam pelaksanaan pilkada serentak 2020. 

Baca Juga:Penertiban Alat Peraga Kampanye Pilkada Solo

"Pelaksanaan Reuni 212 tahun 2020 ditunda untuk sementara dengan mengamati pelaksanaan pilkada serentak 2020, jika ada pembiaraan kerumunan oleh pemerintah maka Reuni 212 tahun 2020 akan tetap digelar diwaktu yang tepat," demikian siaran pers yang diterima Suara.com, Selasa (17/11/2020).

Sebagai penggantinya, tiga organisasi massa berbasis Islam itu tetap akan menggelar acara dialog nasional. Acara itu akan menghadirkan 100 tokoh dan ulama serta Rizieq. 

"Pada tanggal 2 Desember 2020 kami akan mengadakan acara Dialog Nasional dengan menghadirkan 100 tokoh dan ulama yang akan dihadiri oleh IB HRS sebagai narasumber dengan tetap menerapkan protokol Covid-19," ujarnya. 

Selain itu, FPI, GNPF-U dan PA 212 juga mengimbau dan menyarankan kepada mujahid serta mujahidah 212 di seluruh Indonesia untuk mengadakan doa bersama di masjid, musala, pondok pesantren ataupun majelis taklim pada 2 Desember 2020. Doa bersama itu dilakukan supaya pandemi Covid-19 di tanah air berangsur pulih. 

Mereka mengingatkan agar protokol kesehatan Covid-19 tetap dilaksanakan baik di ruang tertutup maupun terbuka. 

Baca Juga:Denny Siregar Tertawakan Reuni Aksi 212 Ditunda: Munduurrrr!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini