SuaraJawaTengah.id - 'Rasanya Pingin Nyebut' itulah ungkapan salah satu pengendara yang melewati jalan Pantura Semarang-Demak karena banyak lubang hingga membuatnya kecelakaan.
Salah satu pengguna jalan, Ari Wibowo (30) mengatakan, jalan Pantura mulai Kaligawe Raya sampai pertigaan Trengguli (Demak) rusak parah. Seminggu yang lalu menjadi korban kecelakaan tunggal yang disebabkan karena jalan berlubang.
Ia menggambarkan, hampir di sepanjang jalan tersebut terdapat lubang dan genangan air. Menurutnya, lubangnya cukup dalam dan lebar.
"Saya kemarin jatuh dari sepeda motor terperosok di lubang di wilayah Karang Tengah, Demak. Saya bersyukur karena saat itu hanya kecelakaan tunggal," jelasnya, Jumat (18/12/2020).
Baca Juga:Tak Punya Masker, Pria Ini Gunakan Plastik Tutupi Wajahnya Saat Mencoblos
Selain mengeluhkan soal banyaknya jalan rusak, ia juga menyoroti banyaknya lampu penerangan di sepanjang jalan Kaligawe Raya hingga Pertigaan Trengguli Demak banyak yang mati.
"Saudara teman saya kemarin juga jatuh di wilayah Jalan Lingkar Demak. Pokoknya kompleks. Lampu jalan pada mati, jalan banyak berlubang. Pemerintah harus bertanggung jawab. Karena ini urusan nyawa," imbuhnya.
Ia berharap para pemangku kebijakan baik pemerintah pusat, provinsi dan daerah segera mengambil tindakan. Mengingat banyaknya masyarakat, khususnya pengendara sepeda motor yang melewati jalan nasional tersebut.
"Sangat membahayakan pengguna jalan, pemerintah harus bergerak cepat," ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Saidatur Rohman yang saat itu hendak pulang dari Semarang menuju Demak. Pada Kamis (17/12) kemarin dia hampir jatuh karena terjebak lubang di sekitar jalan Pantura Demak-Semarang.
Baca Juga:Ngeri! Warga Demak Ngaku Dapet Amplop Isi Uang Rp20 ribu dari Kedua Paslon
"Tepatnya di mana saya lupa, lubangnya hampir merata," keluhannya.
Rohmah mengaku, dirinya saat itu tak melihat ada lubang karena tak ada lampu penerangan jalan yang hidup. Dia mengaku trauma dan tak takut ketika pulang malam-malam.
"Lubangnya hampir merata, penerangan jalan juga banyak yang mati," keluhnya.