Menjadi Wilayah Rawan Gempa, Ini 11 Rentetan Lindu Terdasyat Selama 2020

11 Rentetan gempa itu merusak rumah, infrastruktur dan mengakibatkan banyak korban

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 29 Desember 2020 | 07:02 WIB
Menjadi Wilayah Rawan Gempa, Ini 11 Rentetan Lindu Terdasyat Selama 2020
Ilustrasi gempa bumi. (Antara/ist)

SuaraJawaTengah.id - Indonesia termasuk menjadi wilayah yang rentan terjadinya gempa bumi. Selama 2020, dari seluruh gempa yang terjadi, ada 11 gempa memiliki kekuatan yang merusak. 

Dicatat oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), 11 gempa itu mayoritas gempa bumi merusak itu berkekuatan sekitar magnitudo 5.

"Sebagian besar gempa merusak, magnitudonya sekitar 5,0, bahkan beberapa di antaranya kurang dari 5,0," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin (28/12/2020).

Dia menjelaskan untuk menimbulkan kerusakan, magnitudo gempa tidak harus besar. Gempa dengan magnitudo sekitar 5,0 atau bahkan di bawah magnitudo 5,0 dalam berbagai kasus ternyata sudah dapat menimbulkan kerusakan jika kedalaman sumber gempanya dangkal.

Baca Juga:Jaksel dan Jaktim Diprediksi Akan Diguyur Hujan Mulai Siang Nanti

Keberadaan sumber gempa sesar aktif yang jalurnya dekat dengan permukiman tentu menjadi ancaman karena akan meningkatkan bahaya dan risiko bencana gempa bumi. Kondisi tanah lunak dan struktur bangunan yang lemah dan tidak memenuhi standar tahan gempa akan memicu terjadinya kerusakan saat terjadi gempa kuat.

Daryono merinci gempa-gempa yang menimbulkan kerusakan tersebut,

  1. Gempa Simeulue 7 Januari 2020 (M 6,1) merusak beberapa rumah di Simeulue
  2. Gempa Seram Utara 8 Februari 2020 (M 5,4) merusak beberapa rumah di Kobisonta, Seram Utara
  3. Gempa Kalapanunggal, Sukabumi 10 Maret 2020 (M 5,1) merusak 760 rumah
  4. Gempa Tapanuli Selatan 30 April 2020 (M 5,1) merusak rumah ibadah, sekolah, dan rumah
  5. Gempa Aceh-Sabang 4 Juni 2020 (M 4,8) merusak beberapa rumah di Sabang
  6. Gempa Maluku Utara 4 Juni 2020 (M 6,8) merusak ratusan rumah di Morotai
  7. Gempa (doublet) Bengkulu 19 Agustus 2020 (M6,6) dan (M6,7) merusak beberapa rumah
  8. Gempa Talaud 9 September 2020 (M 5,7) merusak 55 rumah di Kepulauan Talaud
  9. Gempa Pangandaran 25 Oktober 2020 (M 5,6) merusak 29 rumah di Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut. Tiga orang luka akibat gempa ini.
  10. Gempa Mamuju Tengah 28 November 2020 (M 5,3) merusak beberapa rumah di Desa Kampung Baru, Los Pasar, Mamuju Tengah
  11. Gempa Brebes-Kuningan 11 Desember 2020 (M 4,2) menyebabkan 23 rumah rusak dan dua fasilitas kesehatan juga rusak

Lebih lanjut Daryono menjelaskan bahwa dari daftar gempa merusak di 2020 di atas, diketahui bahwa ada dua jenis sumber gempa utama, yakni subduksi lempeng atau megathrust dan sesar aktif.

"Rinciannya lima kali gempa merusak dipicu oleh aktivitas sumber gempa subduksi lempeng yaitu Subduksi Sunda, Subduksi lempeng Laut Filipina. Sementara ada enam kali gempa merusak dipicu aktivitas sesar aktif, yaitu Sesar Seulimeum, Sesar Angkola, Sesar Citarik, Sesar Seram Utara, Sesar Brebes, dan Sesar Mamuju," beber dia.

Daryon, sebagai penutup mengatakan, karena wilayah Indonesia memiliki banyak catatan gempa kuat dan merusak, maka wajib hukumnya membangun bangunan tahan gempa serta mengedukasi warga untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa.

Baca Juga:Hujan Diprediksi Akan Mengguyur Jaksel dan Jaktim Mulai Siang Nanti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini