SuaraJawaTengah.id - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji, mengaku Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal telah menambah kapasitas tempat perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 usai libur Natal dan Tahun Baru. Lonjakan jumlah kasus Covid-19 usai libur Natal dan akhir tahun diprediksi akan terjadi pada 14 dan 15 Januari 2021.
Penyebabnya, meski tempat wisata dan publik ditutup serta perayaan tahun baru dilarang untuk mencegah kerumunan, libur panjang tetap dikawatirkan memicu lonjakan kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji mengatakan, penambahan ruang isolasi sudah dilakukan di sejumlah rumah sakit. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 usai libur Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga:Alhamdulillah, Pasien Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet Berkurang
"Di RSUD Suradadi dari 66 bed ditambah menjadi 124 bed. RSUD dr Soeselo juga nambah. Pokoknya di sembilan rumah sakit yang ada di Kabupaten Tegal, ruang isolasi nambah dari 200-an menjadi 400-an ruang saat ini," kata Hendadi, Sabtu (2/1/2021).
Sembilan rumah sakit tersebut diantaranya yakni RSUD dr Soeselo, RSUD Suradadi, RS Harapan Sehat, RS Mitra Siaga, RSI PKU Muhammadiyah, RS Hawari Essa, RS Adella, dan Rumkit DKT Pagongan.
Hendadi menjelaskan, selain untuk merawat pasien positif Covid-19 yang memiliki gejala sedang dan berat, penambahan ruang isolasi tersebut juga disediakan untuk pasien positif tanpa gejala atau memiliki gejala ringan.
"Di RSUD Suradadi itu ada 60-an tempat perawatan untuk pasien positif tanpa gejala atau gejalanya ringan. Itu khusus yang rumahnya tidak layak untuk isolasi mandiri, misal tidak ada kamar terpisah," jelasnya.
Menurut Hendadi, upaya antisipasi lainnya yakni dengan peningkatan deteksi dini di puskemas-puskesmas.
Baca Juga:Peneliti Inggris: Angka Reproduksi Varian Baru Virus Corona Meningkat
Pasien yang datang ke puskesmas dengan keluhan batuk, flu, atau demam dipisahkan dari pasien lain untuk dilakukan screening terlebih dahulu.
"Kami menyiapkan untuk tes rapid antigen. Kami akan bagikan ke puskesmas untuk persiapan screening awal atau deteksi dini terutama yang bergejala atau yang punya riwayat datang dari luar kota atau didatangi orang dari luar kota," ujarnya.
Menurut Hendadi, lonjakan jumlah kasus Covid-19 usai libur Natal dan akhir tahun diantisipasi terjadi pada 14 dan 15 Januari.
"Kalau setelah tanggal 14 - 15 Januari itu tidak ada lonjakan ya insya Allah masyarakat taat atau disiplin pada protokol kesehatan," ujar dia.
Hendadi berharap langkah pemerintah bersama aparat kepolisian dan TNI melarang perayaan tahun baru dan kerumunan bisa menekan penyebaran Covid-19.
"Pelarangan kerumunan, insya Allah akan berdampak banyak terhadap kemungkinan peningkatan kasus karena peningkatan kasus di masyarakat yang utama adalah karena kerumunan. Kemarin perayaan tahun baru dibubarkan, insya Allah itu akan meminimalkan lonjakan kasus," ucapnya.
Mengutip data di covid19.tegalkab.go.id yang terakhir diperbaharui pada Jumat (1/1/2021), jumlah kasus positif di Kabupaten Tegal mencapai 3.426 orang. Rinciannya 126 orang dirawat, 136 orang isolasi mandiri, 3.061 orang sembuh dan 103 orang meninggal.