SuaraJawaTengah.id - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Ahmad Darodji merespon soal pergantian nama Front Pembela Islam (FPI) menjadi Front Pemersatu Islam (FPI) setelah diresmikan menjadi organisasi terlarang oleh pemerintah.
Soal pergantian nama menjadi Front Pemersatu Islam (FPI), Darodji mengaku sudah mengetahui jika organisasi yang dipimpin Rizieq Shihab itu sudah menyiapkan beberapa nama sebelum dibekukan.
"Saya pernah membaca itu, Habib Rizieq sudah menyiapkan nama-nama seandainya FPl dibubarkan," jelasnya kepada SuaraJawaTengah.id, Selasa (05/01/2021).
Menurutnya, sebelum FPI dibubarkan oleh pemerintah, Rizieq Shihab sudah merasa jika FPI akan dibubarkan. Hal itu disebabkan, FPI melakukan beberapa pelanggan yang berpotensi dibubarkan.
Baca Juga:FPI Dibubarkan Pemerintah, Habib Rizieq Bakal Tetap Jadi Imam Besar
"Barang kali, beliau (Rizieq Shihab) sudah membaca itu sehingga sudah disiapkan beberapa nama pengganti FPI, " ucapnya.
Ia menambahkan, dakwah yang dilakukan FPI merupakan cara-cara yang tak efektif. Untuk organisasi Islam di Jateng, ia menganjurkan untuk mencontoh NU dan Muhammadiyah.
"FPI kan seperti NU dan Muhammadiyah, apakah FPI itu efektif dakwahnya, atau malah lebih efektif dakwah NU dan Muhammadiyah? Itu bisa dibandingkan,"katanya.
Untuk itu, ia mengajak Umat Islam untuk belajar bagaimana Islam masuk ke Indonesia. Di Indonesia, populasi Umat Islam sekitar 90 persen. Artinya, lanjut Darodji, dakwah yang dilakukan oleh kiai jaman dulu itu efektif.
"Di Indonesia Islam jadi 90 persen itu karena cara dakwah yang dipakai para kiai saat itu menyesuaikan budaya masyarakat sekitar. Di sini pendekatannya pendekatan yang sejuk. Itu terbukti efektif," imbuhnya.
Baca Juga:FPI Punya Saldo Rp 1,5 Miliar di BCA
Kontributor : Dafi Yusuf