Badai Kilat yang Terjadi di Merapi Tak Terkait Erupsi, Ini Penjelasannya

Kilat itu di atas gunung merapi dipastikan tidak berhubungan dengan erupsi

Budi Arista Romadhoni
Senin, 11 Januari 2021 | 10:24 WIB
Badai Kilat yang Terjadi di Merapi Tak Terkait Erupsi, Ini Penjelasannya
Kilat dan mendung terlihat di Gunung Merapi. (Instagram/@magelang_raya)

SuaraJawaTengah.id - Suara guruh dan kilat yang beberapa kali tampak disekitar lereng Gunung Merapi pagi tadi, dipastikan tidak berhubungan dengan erupsi.

Anggota Lembaga Penanggulangan Bencana Daerah (LPBD) Kecamatan Dukun, Yudo Wasito menjelaskan, cuaca di sekitar puncak merapi pagi tadi memang mendung disertai kilat.

Menurut Yudo, suara guruh dan kilat yang didengar warga tidak terjadi di pucak atau titik erupsi Merapi. Dia memastikan, guruh dan kilat itu hanya disebabkan kondisi cuaca biasa.

“Pagi tadi di sekitar Merapi memang mendung dan ada kilat. Jadi tidak ada hubungannya dengan guguran lava pijar atau erupsi. Sejauh ini masih aman,” kata Yudo saat dihubungi SuaraJawaTengah.id, Senin (11/1/2021).

Baca Juga:Update Merapi, Hingga Sabtu Pagi Merapi Alami 12 Kali Guguran Lava Pijar

Berdasarkan pengalamannya sebagai relawan Merapi, saat erupsi biasanya memang sering terlihat kilat. Namun kilat tersebut biasanya tampak disekitar kolom letusan atau awan panas.

“Biasanya terjadi di sekitar kolom letusan atau awan panas. Itu akibat tabrakan pecahan batu atau abu yang memuat elektron negatif dan positif. Kalau yang tadi pagi, kilat biasa karena mendung,” ujar Yudo.

Erupsi yang disertai kilat disebabkan oleh bertabrakannya serpihan batu, partikel abu dan es dalam kolom (tiang) vulkanik. Tabrakan itu menghasilkan tegangan listrik statik, seperti yang biasa terjadi jika partikel es bertubrukan pada badai kilat biasa.

Sejumlah media sosial pagi tadi menayangkan video warga yang menunjukan terjadi berkali-kali sambaran kilat di lereng Merapi. Mereka khawatir, jika terjadinya badai kilat tersebut berkaitan dengan erupsi Merapi.

Berdasarkan pengamatan Merapi tanggal 10 Januari 2021 hingga pukul 24.00 WIB, terjadi 176 kali gempa guguran dengan amplitude 3-53 mm dan lama gempa 10,9-204 detik.

Baca Juga:Gunung Merapi Semburkan Lava Pijar Sejauh 800 Meter ke Arah Magelang

Visual Merapi menunjukkan keluarnya asap putih dengan intensitas sedang-tebal setinggi  150 meter dari puncak.

Terjadi 29 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 400-900 meter ke arah hulu Kali Krasak. Terdengar 2 kali gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Babadan, Magelang.

Bisa lihat videonya di SINI

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini