Calon Kapolri, Pigai: Tidak ada Jaminan Kapolri dari Mayoritas Berlaku Adil

Agama calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo sempat menjadi perbincangan, namun belakagan malah menuai banyak dukungan

Budi Arista Romadhoni
Senin, 18 Januari 2021 | 12:04 WIB
Calon Kapolri, Pigai: Tidak ada Jaminan Kapolri dari Mayoritas Berlaku Adil
Mantan Komnas HAM Natalius Pigai. (Suara.com/Umay Saleh)

SuaraJawaTengah.id - Komisaris Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi calon Kapolri. Namun latar belakang agama Kabareskrim itu sempat menimbulkan perdebatan publik. 

Diketahui, Komjen Listyo Sigit Prabowo memiliki latar belakang agama Katolik. Namun belakangan mantan Kapolresta Solo ini didukung oleh Nahdlatul Ulama (NU) untuk memimpin institusi kepolisian. 

Jika menjadi Kapolri, Mantan Ajudan Presiden Jokowi itu akan menjadi kapolri kedua dari non muslim. Sebelumnya terdapat Jenderal Widodo Budidarmo, Kapolri tahun 1974-1978. Jenderal Widodo pada saat itu diketahui memeluk agama Kristen.

Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai pun bereaksi soal isu SARA yang membelit calon tunggal itu. Soal kontroversi Komjen Sigit, Pigai membelanya. 

Baca Juga:Terbongkar! Sifat Asli Komjen Listyo Sigit Prabowo, Calon Kapolri Tunggal

Latar belakang keyakinan Komjen Sigit ini dalam beberapa hari menjadi sorotan, ada yang menyoalnya tapi ada yang tak memasalahkannya.

Dilansir dari Hops.id media jaringan Suara.com, Natalius Pigai dalam cuitannya di akun Twitter menuliskan nada dukungan calon Kapolri tanpa memandang latar belakang agamanya.

Bagi Pigai, penunjukan calon Kapolri Komjen Sigit merupakan gambaran kebhinekaan.

“Sjk 2016 Sy sdh tegaskan Calon Kapolri Listyo sbg wujud keutuhan kebinekaan berbasis Pancasila & UUD 1945. Dgn memperhatikan HAM maka tdk boleh menolak Calon Kapolri hanya krn SARA (minoritas). Tidak ada Jaminan Kapolri dr Mayoritas berlaku ADIL!” tulis Pigai di akun Twitternya dikutip Senin (18/1/2021). 

Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo (kanan) saat konferensi pers di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (21/12/2020). [ANTARA/ Anita Permata Dewi]
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo (kanan) saat konferensi pers di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (21/12/2020). [ANTARA/ Anita Permata Dewi]

Pigai menegaskan sikapnya soal hal ini sudah lama ia terapkan. Problem SARA tak layak dipermasalahkan dalam penunjukan pejabat Polri.

Baca Juga:Guru SMA Ini Bongkar Sifat Asli Komjen Listyo Sigit Prabowo!

Lima tahun lalu, Pigai menegaskan sudah pernah mengingatkan penggunaan sentimen SARA untuk menolak pejabat Polri. Nah kebetulan pada 2016 lalu, Pihai masih menjadi Komisioner HAM.

Kala itu dia membela Sigit, masih berpangkat Kombes dan kemudian Irjen, yang ditunjuk sebagai Kapolda Banten.

Saat itu Kapolda Banten, Irjen Sigit ditolak oleh sebagaian komunitas dan masyarakat Banten yang pada dasarnya mayoritas muslim.

Sebelumnya, pada Rabu 13 Januari 2021, Presiden Jokowi mengajukan nama Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo ke DPR RI sebagai calon tunggal Kapolri.

Surpres tersebut bernomor: R-02/Pres/01/2021 dan disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Parlemen, Jakarta.

Nantinya Sigit akan mengisi jabatan Kapolri menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang akan memasuki masa purnatugas pada 1 Februari 2021 mendatang.

Rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri akan dilaksanakan di DPR RI mulai Senin 18 Januari 2021 diawali dengan ujian pembuatan makalah dan Selasa 19 Januari 2021 dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini