Peta Bahaya Merapi Berubah, Desa di Sekitar Kabupaten Magelang Belum Aman

Sebelumnya potensi bahaya mengarah ke barat laut yang masuk wilayah Desa Krinjing, Paten, Keningar, dan Ngargomulyo di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang

Budi Arista Romadhoni
Senin, 18 Januari 2021 | 15:49 WIB
Peta Bahaya Merapi Berubah, Desa di Sekitar Kabupaten Magelang Belum Aman
Guguran lava terlihat dari Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/1/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

SuaraJawaTengah.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menyiapkan skenario terburuk potensi bencana Merapi. Meski aktivitas vulkanik Merapi mengarah pada erupsi efusif (lelehan lava), kemungkinan erupsi eksplosif masih mungkin terjadi.  

Plt Kepala Pelaksana BPBD Magelang, Edy Susanto telah menerima rekomendasi BPPTKG terkait perubahan peta potensi daearah bahaya Merapi. Potensi bahaya erupsi saat ini mengarah ke sektor barat daya dan selatan dari puncak Merapi.

Sebelumnya potensi bahaya mengarah ke barat laut yang masuk wilayah Desa Krinjing, Paten, Keningar, dan Ngargomulyo di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Sebanyak 501 warga desa tersebut saat ini masih bertahan di pengungsian  

“Rekomendasi ini menjadi bahan bahasan kami. Kami diskusikan bersama tim. Bagaimana sebaiknya kita merespons karena tinjauannya banyak sudut yang semuanya berorentasi pada penyelamatan jiwa,” kata Edy saat ditemui di gedung Pusdalops BPBD Magelang, Senin (18/1/2021).

Baca Juga:Potensi Bahaya Merapi Berubah, BPPTKG: Pengungsi Glagaharjo Bisa Pulang

Menurut Edy, rekomendasi BPPTKG saat ini hanya merekomendasikan jarak potensi bahaya Merapi dan tidak menyebutkan desa-desa terdampak.

“Desa yang kemarin direkomendasikan, tidak masuk dalam jangkauan sesuai skenario yang baru.”

Namun tidak serta merta dapat disimpulkan bahwa Desa Krinjing, Paten, dan Ngargomulyo aman dari bahaya Merapi.

“Tidak bisa diambil kesimpulan begitu saja. Tidak terlalu sederhana. Semua kemungkinan yang terjadi kami fasilitasi,” ujar Edy Susanto.

Jika memang warga 3 desa tersebut memutuskan untuk kembali ke rumah, BPBD akan membekali dengan pemahaman mitigasi bencana.

Baca Juga:Frekuensi Guguran Lava Pijar Merapi Meningkat, Berpotensi ke 5 Sungai Ini

“Misal masyarakat pulang, harus dibekali dengan pengetahuan mitigasi dan informasi kegunungapian dari BPPTKG. Dari data seismik.”

Terlebih dari pengalaman sebelumnya, prakiraan tipe erupsi Merapi terus berubah. Berdasarkan pantauan aktivitas vulkanik oleh BPPTKG hingga 16 Januari 2021, probalibitas mengarah pada erupsi efusif sebesar 40 persen.

“Kami belajar dari kemarin kan berubah-ubah terus ancamannya. Eksplosif, efusif, eksplosif, efusif lagi, sampai akhirnya eksplosif dan turun drastis. Kami senang, terutama jiwa manusia terselamatkan itu yang penting.”

Rekomendasi BPTTKG juga menjadi dasar Pemerintah Kabupaten Magelang memperpanjang status tanggap darurat yang berlaku hingga 14 Februari 2021.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini