SuaraJawaTengah.id - Cuaca ekstrem masih melanda di seluruh wilayah di Indonesia. Masyarakat diminta waspada dan melakukan mitigasi bencana sejak dini.
Dilansir dari Solopos.com media jaringan Suara.com, Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Dikki Rulli Perkasa, mengimbau kepada masyarakat untuk mulai mewaspadai bencana banjir dan longsor akibat tingginya curah hujan tersebut.
“Potensi curah hujan tinggi cukup banyak [terjadi] di tempat kita, itu merata,” kata Dikki, Senin (18/1/2021).
Dikki meminta warga bisa aktif memantau kondisi cuaca. Khususnya, bagi mereka yang tinggal di sekitaran aliran sungai. Pasalnya, tak ada wilayah di Jawa Tengah yang bebas dari potensi bencana banjir.
Baca Juga:Lembaga Antariksa: Banjir Kalsel Dipicu Menipisnya Hutan
“Kalau untuk kondisi sekarang hampir seluruh daerah di Jawa Tengah itu rawan. Tidak ada daerah di Jawa Tengah yang bebas banjir,” jelasnya.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperingatkan risiko bencana hidrometeorologi yang akan terjadi selama dua bulan ke depan. BMKG menegaskan bahwa wilayah banjir ancam Jateng dalam kurun waktu tersebut.
“Sampai Maret masih ada potensi multi-resiko, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari-Februari. Tapi seiring dengan itu, potensi kegempaan juga meningkat. Mohon kewaspadaan masyarakat,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Jumat (15/1/2021) lalu.
Berdasarkan data BMKG, beberapa wilayah di Indonesia memiliki potensi banjir menengah. Potensi kebencanaan ini juga terjadi di Jateng dan DIY.
BMKG memperkirakan pada 16-21 Januari 2021 beberapa wilayah di Indonesia termasuk Jawa Tengah dan DIY akan diterpa hujan dengan intensitas sedang-lebat Potensi gelombang tinggi juga terjadi pada 15-24 Januari 2021.
Baca Juga:Lapan: Banjir Kalsel Dipicu Susutnya Hutan 10 Tahun Terakhir