Disuntik Vaksin, Bupati Rembang Abdul Hafidz: Lebih Sakit Ditampar Istri

Bupati Rembang Abdul Hafidz sempat grogi, dan nyaris gagal divaksin, karena tekanan darahnya naik dan bahaya untuk jantung

Budi Arista Romadhoni
Senin, 25 Januari 2021 | 14:14 WIB
Disuntik Vaksin, Bupati Rembang Abdul Hafidz: Lebih Sakit Ditampar Istri
Dokter Samsul Anwar saat menyuntikan vaksin ke lengan kanan Bupati Rembang Abdul Hafidz di halaman Puskesmas I Rembang. (Suara.com/Fadil AM)

SuaraJawaTengah.id - Sebagai penerima vaksin pertama di Kabupaten Rembang, Bupati Abdul Hafidz membandingkan rasa sakit jarum suntik, jauh lebih baik dibandingkan tamparan sang istri.

Bupati Rembang  memang sempat canggung saat melalui proses pengecekan tensi darah. Hasilnya tekanan darahnya meningkat, sehingga penyuntikan vaksin Sinovac yang dilakukan di halaman Puskesmas I Rembang itu harus ditunda untuk sesaat.

Dokter Samsul Anwar dari Puskesmas Pancur yang bertugas menyuntikan vaksin Sinovac menyampaikan, orang nomor satu di Rembang itu memang sempat mengalami grogi saat menjalani proses penyuntikan vaksin.

Ia melihat dari munculnya keringat diwajah Bupati.

Baca Juga:Heboh Foto Bayi Tewas karena Vaksin Covid Sinovac, Pemerintah: Hoaks!

"Pak Bupati tadi berkeringat, padahal ditempat terbuka seperti ini. Jadi psikisnya muncul, sehingga saya memberi sugesti beliau agar menganggap ini seperti di rumahnya sendiri," kata Dokter Samsul Anwar, Senin (25/1/2021).

Bupati Hafidz pada kesempatan itu melakukan tensi sebanyak tiga kali. Alhasil pada pengecekan ke tiga, tensi Bupati memenuhi syarat untuk melakukan penyuntikan vaksin.

"Tadi Pak Bupati agak grogi jadi tensinya sempat naik tiga kali, 165. Kemudian saya suruh istirahat. Tensi kedua 150 dan yang terakhir 135," ucapnya. 

Menurut dokter Syamsul Anwar, batasan tensi yang dalam penyuntikan harus pada tensi 140/80 untuk mendapatkan suntikan vaksin. 

"Kalau dipaksakan kurang baik untuk jantung. Bisa dek-dekan, muntah, gemeter jika tensinya tinggi," imbuhnya.

Baca Juga:Januari-Februari Puncak Musim Hujan, BPBD Solo Minta Warga Waspada

Menurutnya, hal itu manusiawi karena dirinya menjadi orang pertama di Rembang yang disuntik vaksin dan ditayangkan secara live streaming.

"Secara psikis saya adalah orang pertama yang di vaksin dan ditonton 446.000 orang secara streaming. Kalau contoh ini tidak tepat pasti akan berpengaruh pada 446.000 orang, itu lah yang menjadi beban saya. Jadi bukan karena ketakutan itu tidak," ungkapnya.

Terkait rasanya usai divaksin ia mengatakan tidak ada rasa apapun. Malahan ada yang lebih lainnya daripada disuntik vaksin.

"Rasanya biasa saja, tidak ada apa-apa. Jadi jangan takut, cuma kaya digigit semut saat disuntik. Bahkan lebih sakit kalau ditampar istri," ujarnya sambil bercanda.

Kontributor : Fadil AM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini