SuaraJawaTengah.id - Gunung Merapi masih menunjukan aktivitasnya. Pada hari ini, (27/1/2021) kembali mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 14 kali.
Awan panas itu meluncur maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong. Akibat peristiwa itu, Kabupaten Boyolali dikabarkan terjadi hujan abu vulkanik.
"Akibat awan panas ini, dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali kota," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida dilansir dari ANTARA.
Ia meminta masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik tersebut.
Baca Juga:Bahaya Merapi ke Barat Daya, 187 Pengungsi di Glagaharjo Boleh Pulang
Berdasarkan periode pengamatan mulai pukul 06.00-10.00 WIB, awan panas guguran pertama keluar pada pukul 06.03 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 83 detik. Jarak luncurnya diperkirakan sejauh 800 meter ke barat daya dengan tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur.
Awan panas kedua meluncur pada pukul 6:08 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 mm dan durasi 111 detik. Awan panas meluncur ke Kali Karasak dan Boyong dengan jarak luncur 1.000 meter dan tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur.
Selanjutnya awan panas guguran terjadi pada pukul 6:21 WIB dengan amplitudo 45 mm dan durasi 117 detik dan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya.
Awan panas berikutnya pada pukul 6:28 WIB dengan amplitudo 43 mm dan durasi 112 detik. Jarak luncur 1.200 meter ke arah barat daya.
Awan panas guguran kelima meluncur pada pukul 6:53 WIB yang tercatat dengan amplitudo 39 mm dan durasi 125 detik. Jarak luncur teramati sejauh 1.200 meter ke arah barat daya atau Kali Krasak dan Boyong.
Baca Juga:Merapi Masih Keluarkan Awan Panas, Status Siaga Masih Dipertahankan
Kemudian keenam pada pukul 7:00 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 121 detik, dan jarak luncur 1.200 meter.
- 1
- 2