Kedua, tepung beras juga harus bagus. “Sekarang ada to blendrang yang dicampur tepung sagu, jadi kalau disendok malah molor-molor. Kalau kualitas balungannya nggak segar nanti blendrangnya juga baunya nggak enak,” ujar Musriati.
Bagi Arini Widayati, blendrang bukan sekadar makanan biasa. Gadis 26 tahun warga Salam ini menyimpan kenangan masa kecil pada makanan sederhana ini.
“Mengingatkan masa kecil dulu. Waktu kecil suka main ke Muntilan. Jaman dulu itu masih naik angkutan, terus jalan kaki sampai Gunungpring masuk desa-desa itu jauh banget. Cuma buat maem blendrang sama teman-teman,” kata Arini.
Arini kerap menyempatkan diri datang dari Salam hanya untuk menikmati blendrang di warung “Bu Sri”. “Blendrang ini makanan yang enak. Harganya terjangkau. Terus cuma ada di Muntilan. Ya cuma di Gunungpring ini. Saya dari Salam kesini cuma untuk beli blendrang.”
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Kota Bekasi Hari Ini: Kamis 28 Januari 2021
Alasan Arini menikmati blendrang di warung “Bu Sri” karena selain rasanya enak tempatnya juga bersih. Apalagi jika disantap saat cuaca dingin sehabis hujan. “Nah pas banget. Soalnya rempah-rempahnya kan terasa. Kayak ada jahe, cabe, dan kencur,” kata Arini.
Dari Google maps, bahwa sedikitnya ada 4 lokasi warung blendrang terkenal di seputaran Muntilan. Itu belum termasuk warung-warung blendrang lainnya yang berkategori rasa biasa-biasa saja. Termasuk padat untuk daerah kecamatan yang luasnya hanya sekitar 13,7 kilometer.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi