SuaraJawaTengah.id - Banjir besar di Kota Pekalongan menyisakan cerita miris dari warga yang terdampak banjir. Saat mencoba meminta bantuan, warga justru terkesan dipersulit oleh oknum pegawai Dinas Sosial (Dinsos) setempat.
Hal itu diceritakan akun Facebook bernama Mamase Eko yang diunggah di akun grup PEKALONGAN INFO, Selasa (9/2/2021).
Dalam postingannya, Mamase Eko bercerita tentang upayanya bersama sejumlah warga meminta bantuan ke kantor Dinas Sosial Kota Pekalongan di tengah banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kota Pekalongan, Minggu malam (7/2/2021).
Bantuan itu rencananya akan disalurkan untuk warga di 4 RT di Kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara yang terdampak banjir.
Baca Juga:Banjir Kepung Jakarta, 150 RT Terendam Air Setinggi Hampir 3 Meter
Seperti diceritakan Mamase Eko, saat itu dia datang ke kantor Dinas Sosial Kota Pekalongan menerjang banjir menggunakan kendaraan roda tiga bersama ketua RT dan RW.
Namun sesampainya mereka di kantor Dinas Sosial, petugas yang menemui menyebut stok bantuan sudah habis. Tak percaya begitu saja, salah satu warga iseng mengatakan bahwa dia melihat masih ada sisa lima karung beras di dalam kantor Dinas Sosial.
"Tiba-tiba oknum petugas gelagapan dan akhirnya menemui rekannya, lalu rekannya dtg dg alasan yang beda, dia minta surat2 yg sdh kami bawa..dan lalu kasih alasan bhw surat2 tsb tdk lengkap krn tdk ada cap dr kelurahan," tulis Mamase Eko.
Mamase Eko kemudian berupaya memastikan kepada petugas tersebut apakah jika mereka malam itu juga meminta cap dari kelurahan apakah bantuan bisa diberikan. Petugas yang menemui kemudian menjawab bisa.
Namun saat mereka mencoba menawarkan untuk membawa bantuan berasnya bersama petugas Dinas Sosial dan sekalian mengambil cap surat di kantor kelurahan, hal itu ditolak oleh petugas Dinas Sosial yang menemui mereka.
Baca Juga:Bawa Bantal, Napi Lapas Pekalongan Mengungsi Karena Banjir
"Pdhl utk smpe Dinsos kami menerjang banjir yg cukup dalam," tulis Mamase Eko menyesalkan sikap oknum pegawai tersebut.