SuaraJawaTengah.id - Foto yang memperlihatkan seorang wanita bermukena melangsungkan ibadah salat di dalam Gereja, menjadi perbincangan hangat di platform media sosial (Medsos) Facebook.
Foto tersebut menggambarkan bentuk toleransi yang kuat di Kabupaten Kudus. Memang sejak dulu warga Kudus terkenal akan toleransi, terbukti warga di sana pantang memakan sapi untuk menghargai umat Hindu.
Usut punya usut, foto tersebut diambil pada Rabu (10/2/2021) kemarin. Potret tersebut adalah seorang pengungsi yang tetap menjalankan ibadah agama, meski sedang ditimpa kemalangan akibat bencana banjir di Kudus.
Tidak hanya memposting foto seorang wanita muslim beribadah di Gereja, fanpage Seputar Kudus juga menyertakan caption.
Baca Juga:Disebut Tak Salat dalam Buku Pelajaran, Ganjar : Tak Perlu Diperpanjang
“Indahnya toleransi di Kabupaten Kudus. Ini bukan hanya perihal keyakinan, tapi kemanusiaan. Potret warga pengungsian yang salat di Gereja,” tulis admin fanpage tersebut, Kamis (11/2/2021).
Ditambahkan, foto itu diambil di Gereja Kristen Muria (GKMI) Tanjung Karang, Kecamatan Jati yang memang dijadikan posko bagi warga terdampak banjir di kabupaten berjuluk Kota Kretek.
Dihubungi terpisah, Pendeta Gereja GKMI Tanjung Karang, Heru Himawan mengatakan, jika foto itu memang diambil di gereja tersebut.
“Itu foto kemarin, saat warga terdampak banjir menjalankan ibadah salat Magrib. Memang di sini dijadikan posko pengungsian,” tuturnya melalui sambungan telepon, Kamis (11/2/2021).
Disebutkannya, ada sebanyak 41 orang yang mengungsi di GKMI Tanjung Karang, sejak 31 Januari kemarin.
Baca Juga:Beri Komentar Provokasi saat Jateng di Rumah Saja, Remaja Ini Dipolisikan
“Pengungsi dari sejumlah daerah sekitar. Berbagi berkat, tidak harus memandang ras, suku, agama, maupun golongan. Kita terbuka dengan siapa saja, tidak memilah-milah,” tandasnya.
Kontributor : Fadil AM