Heran Rumahnya Terendam Banjir, Gibran: Padahal Sungai Dinormalisasi!

Menurutnya banjir yang melanda kompleks perumahannya menjadi yang terparah sejak 10 tahun terakhir.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 11 April 2021 | 12:13 WIB
Heran Rumahnya Terendam Banjir, Gibran: Padahal Sungai Dinormalisasi!
Kondisi banjir akibat tanggul jebol setelah hujan deras dan angin kencang di Perumahan Karangpucung Permai, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Sabtu (10/4/2021) malam. [ist]

SuaraJawaTengah.id - Hujan deras yang mengguyur di wilayah Purwokerto, Kabupaten Banyumas menyebabkan sebagian wilayah di Kecamatan Purwokerto Selatan terendam banjir. Berdasarkan pantauan, banjir melanda Perumahan Karangpucung Permai, Sabtu (10/4/2021).

Salah satu warga perumahan, Gibransyah Nur Putra (27) menjelaskan, banjir melanda kompleks perumahannya sekitar pukul 18.30 WIB. Saat kejadian, dirinya sedang terlelap tidur di kamar rumahnya.

"Saya tidak sadar waktu banjir. Karena sebelum saya tidur belum ada banjir. Saya sebelum mahrib ketiduran. Tapi begitu bangun tiba-tiba jalan depan rumah saya banjir," katanya kepada Suara.com, Sabtu (10/4/2021) malam.

Bahkan banjir juga masuk ke masjid yang berada di depan rumahnya. Padahal saat maghrib, masjid tersebut masih digunakan untuk salat berjamaah. Namun setelah itu banjir datang dari sungai yang meluap.

Baca Juga:Kepala BNPB Sebut Ada Nelayan Sabu Raijua Ditemukan Coast Guard Australia

"Itu pas salat magrib masih buat jamaah. Nah mungkin kejadian sekitar pukul 18.30 WIB. Karena saya baru bangun itu. Pas saya tidur memang hujannya deras sekali," jelasnya.

Menurutnya banjir yang melanda kompleks perumahannya menjadi yang terparah sejak 10 tahun terakhir. Ia pun heran, karena saat ini kondisi sungai di sebelah kompleks perumahannya sudah di normalisasi.

"Padahal sungainya sudah di normalisasi yang awalnya zig-zag sekarang dibikin lurus. Terakhir banjir setinggi betis 2011 lalu. Itu sebelum di normalisasi," ujar dia.

"Kalau dua tahun sebelumnya malah lebih parah. Mobil sampai hanyut ke sawah karena kesered banjir," tambah Gibran.

Lain halnya dengan ibu Hary. Warga perumahan setempat yang beda blok dengan Gibran mengatakan banjir mulai menggenangi kompleks rumahnya sejak pukul 15.00 WIB. Namun saat magrib, tiba-tiba tanggul jebol, sehingga menambah ketinggian banjir mencapai leher orang dewasa.

Baca Juga:Bayi hingga Ibu Hamil diLembata Butuh Air Bersih

"Sebenarnya sejak sore sudah banjir. Nah pas azan magrib itu tiba-tiba tanggul jebol karena tidak kuat menahan dan air semakin tinggi," jelasnya.

Atas kejadian tersebut, ia berharap adanya perhatian pemerintah. Setidaknya dengan melakukan normalisasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Saya berharap agar sungainya dikeruk lagi atau jalannya yang ditinggikan," pesannya.

Kabid Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Banyumas, Andi Risdiyanto menjelaskan jika penyebab banjir di wilayah tersebut akibat adanya salah satu tanggul jebol karena tidak kuat menahan arus air. Pihaknya juga menerjunkan satu perahu fiberglass untuk membantu evakuasi warga. Total terdapat 20 rumah yang terdampak banjir.

"Total ada 10 personil yang kita terjunkan. Selain itu juga satu perahu fiberglass diturunkan untuk mengevakuasi warga. Kalau warga yang terdampak ada tiga jiwa. Sudah kita ungsikan ke rumah tetangga sekitar yang tidak terdampak. Karena ketinggian airnya mencapai 1,5 meter lebih," tandasnya.

Kontributor : Anang Firmansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini