Ricuh! Survei Lokasi Tambang Pasir di Balong Jepara Mendapat Penolakan

Survei Pantai Mahbang di Desa Balong, Kecamatan Kembang kabupaten Jepara mendapat penolakan dari warga

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 04 Mei 2021 | 16:59 WIB
Ricuh! Survei Lokasi Tambang Pasir di Balong Jepara Mendapat Penolakan
Ketegangan di lokasi survey Pantai Mahbang di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara Selasa (4/5/2021). [Suara.com/Fadil AM]

SuaraJawaTengah.id - Kericuhan sempat terjadi saat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah meninjau lokasi Pantai Mahbang di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Selasa (4/5/2021).

Diberitakan suara.com sebelumnya, pasir di perairan laut Balong Kabupaten Jepara akan dikeruk dan dimanfaatkan untuk tanggul pada proyek tol Semarang-Demak

Luas area yang akan dikeruk adalah 3.389 hektare dengan kedalaman 30 sentimeter.  Saat ini, proses yang masih berlangsung adalah penyusunan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). 

Ketegangan dan adu mulut itu terjadi saat massa melihat ada oknum anggota LSM Watch Relation Of Corruption. 

Baca Juga:Gadis ABG Tewas Tenggelam di Kolam Galian Bekas Tambang Pasir di Mesuji

Oknum anggota LSM bernama Norkhan itu diduga hadir di tengah massa untuk ikut campur dalam penolakan warga. Dan dikhawatirkan menggiring opini penolakan, menjadi persetujuan. 

Massa penolak tambang pasir langsung menghampiri dan beradu mulut dengan Norkhan. 

Beruntung, aparat bisa menyelamatkan Norkhan dari amukan massa yang kemarahannya sudah memuncak. 

Hingga akhirnya massa mengusir oknum anggota LSM itu.

Seorang warga, Eko menyebutkan, jika lelaki tersebut ingin mengambil keuntungan dalam aksi tersebut. 

Baca Juga:Cerita Paskah dari Jepara, Gereja Injili di Tanah Jawa Akhirnya Diakui

Dirinya menilai, lelaki itu seolah-olah ingin menjadi komunikator dari pihak massa, dan disinyalir bertujuan untuk memutarbalikkan kemauan warga.

"Dia itu siapa. Bukan warga Balong. Dia itu warga desa sebelah. Warga Balong tidak bisa diatur untuk setuju dengan kemauan proyek itu. Jelas-jelas warga solid menolaknya," katanya saat di lokasi.

Agenda survei tersebut, lanjut Eko, sebelumnya tidak dikomunikasikan terlebih dahulu dengan warga setempat secara resmi.

Dan, terkesan kucing-kucingan dengan warga. Pihaknya hanya mendapat informasi itu dari media sosial (Medsos).

"Tidak ada informasi ke masyarakat yang jelas. Kapan dan siapa yang datang tidak ada. Malahan kami dapat informasi dari medsos Jumat kemarin. Ini acara tiba-tiba. Jadi pemerintah desa tidak ada informasi sama sekali," bebernya.

Terpisah, Kepala DLH Jepara Elida Farikha saat disambangi awak media di lokasi, tidak berkenan memberikan informasi lebih banyak. 

Dirinya hanya berujar, ingin menyurvei lokasi abrasi di bibir pantai.

"Ini cuma survei saja. Survei abrasi. Saat ini kan, masih dalam penyusunan AMDAL," ucapnya singkat.

Kontributor : Fadil AM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini