Antisipasi Insiden Maut Kedung Ombo, Pemkab Tegal Sertifikasi Obyek Wisata

Untuk mengantisipasi insiden seperti yang terjadi di Waduk Kedung Ombo, Boyolali, pemkab Tegal segera melakukan sertifikasi kepada pelaku wisata air

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 18 Mei 2021 | 09:23 WIB
Antisipasi Insiden Maut Kedung Ombo, Pemkab Tegal Sertifikasi Obyek Wisata
Sejumlah warga sedang beriwisata di obyek wisata Purin, Kabupaten Tegal saat libur Lebaran, Minggu (16/5/2021) [Suara.com/F Firdaus]

SuaraJawaTengah.id - ‎Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal akan melatih masyarakat di obyek wisata air untuk mengantisipasi insiden seperti yang terjadi di Waduk Kedung Ombo, Boyolali.

‎Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal Saidiono mengatakan, tidak ada peningkatan keamanan yang dilakukan secara khusus di obyek wisata, terutama obyek wisata air, yakni Pantai Purwahamba Indah (Purin).

‎"Di Purin sudah ada petugasnya. Jadi yang main di tepi pantai nanti dijaga sama petugas pengamat. Peningkatan keamanan tidak ada yang istimewa, standar saja," kata Saidiono, Senin (17/5/2021).

‎Menurut Saidiono, selain petugas pengamat, di Purin juga terdapat masyarakat yang menyewakan ban kepada pengunjung yang ingin bermain air. Sebagian dari mereka memiliki kemampuan penyelamatan di air (SAR air).

Baca Juga:Pasca Lebaran, Ganjar Minta Semua RS Siaga Antisipasi Lonjakan Covid-19

Saat ada pengunjung yang terseret ombak besar saat sedang bermain air, mereka turut melakukan upaya penyelamatan.

‎"Ada pula yang hanya bisa berenang tapi tidak bisa melakukan penyelamatan di air. Itu nanti kita rencananya akan sertifikasi agar memiliki kemampuan penyelamatan. Sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata kan harus CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability)," ujarnya.

Saidiono mengatakan, ‎sertifikasi bagi masyarakat yang menyewakan ban tersebut akan bekerjasama dengan sekolah tinggi pariwisata sehingga peserta tidak perlu mengeluarkan biaya. Setelah memperoleh pelatihan, mereka diharapkan memiliki kemampuan penyelamatan di air sesuai standar operasional yang berlaku.

‎"Ini rencananya kita mapping dulu. Inventarisir nanti jumlah teman-temen yang sewa ban ini berapa. Setelah itu, kita kerja samakan dan kita latih. Ini catatan dari peristiwa di Kedung Ombo, supaya wisata aman," ujar dia.

Selain di obyek wisata Purin, ‎langkah serupa juga akan dilakukan di obyek wisata Waduk Cacaban. Di obyek wisata yang terletak di Kecamatan Kedungbanteng ini sarana pra sarana yang tersedia sudah lengkap, seperti perahu penyelamat, tim SAR, dan pelampung untuk pengunjung yang menaiki perahu wisata.

Baca Juga:Nekat Beroperasi, Objek Wisata Lampung Timur Siap-siap Ditutup Paksa

‎"Kebetulan saat ini Cacaban sedang ditutup sampai Januari untuk wisatawan karena ada renovasi dari BBWS, Kementerian PUPR," ungkap Saidiono.

Adapun di obyek wisata lainnya, yakni Guci, Saidono juga memastikan sudah ada tim SAR yang siaga untuk mengantisipasi insiden yang menimpa pengunjung. ‎"Tim SAR dari relawan, ada dari paguyuban pelaku wisata di sana‎," katanya.

‎Menurut dia, obyek wisata Guci tidak ditutup setelah terjadi peristiwa di Waduk Ombo. Penutupan yang sempat dilakukan pada Minggu (16/5/2021) hanya bersifat sementara untuk mencegah terjadinya kerumunan karena jumlah pengunjung yang meningkat.

"Guci ditutup kemarin sementara untuk antisipasi liburan terkahir di Idufitri. Jumlah pengunjung dibatasi maksimal 50 persen. Mereka sempat tes antigen acak juga, 26 orang negatif semua," jelasnya.

Seperti diketahui, perahu wisata yang mengangkut 20 orang terbalik di Waduk Kedung Ombo, Boyolali, Sabtu (15/5/2021). Sebanyak 11 berhasil diselamatkan dan sembilan orang lainnya tewas tenggelam.

Kejadian ini disinyalir akibat kurangnya kewaspadaan dari segi keamanan dan kepatuhan terhadap kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Kontributor : F Firdaus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak