SuaraJawaTengah.id - Klaster keluarga Covid-19 muncul di Kota Semarang. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi
Kepala Dinas Kesehatan Abdul Hakam menyampaikan berdasarkan analisa setelah adanya tracing dari klaster keluarga tadi, penyebab penularan Covid-19 adalah setelah adanya mobilitas.
“Dan mobilitas mereka kebanyakan dari pasar,” ujar Hakam dilansir AyoSemarang.com--jaringan Suara.com, Selasa (18/5/2021).
Hakam menambahkan dari beberapa orang yang sudah di-tracing, sebagian besar mengungkap jika mereka habis dari pasar. Sehabis dari pasar, salah satu anggota keluarga tersebut pulang dan menulari beberapa anggota keluarganya.
Baca Juga:Kasus Melonjak usai Lebaran, Pasien Covid-19 RI Kini Capai 1.748.230 Orang
“Penularan itu di rumah. Oleh karena itu munculah klaster keluarga,” lanjutnya.
Klaster keluarga ini awalnya sempat membuat grafik kasus Covid-19 di Kota Semarang sedikit naik. Maka Hakam berharap tren ini bisa segera berakhir dan landai kembali.
Sampai saat ini tercatat ada 47 klaster keluarga di Kota Semarang. Jumlah ini keberadaannya hampir merata di 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang.
"Saat ini mereka sudah mendapat penanganan medis berupa isolasi. Sebagian besar ada yang ditempatkan di rumah dinas dan ada juga yang di rumah sakit," ujar dia.
Klaster keluarga ini diakui Hakam ternyata timbul sudah sebelum puasa yakni pada bulan April. Lambat laun kasus pada klaster ini semakin banyak
Baca Juga:Siap-siap, Pemudik dari Sumatera Bakal Di Tes Acak Sebelum Masuk Jakarta
“Tepatnya muncul sejak 2 April,” paparnya.