Gara-gara Ini, Warga Tambaklorok Tagih Wali Kota Semarang, Apa Itu?

Hal itu membuat aktivitas warga menjadi terganggu, ribuan KK ikut terdampak dari musibah tersebut.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 19 Mei 2021 | 18:17 WIB
Gara-gara Ini, Warga Tambaklorok Tagih Wali Kota Semarang, Apa Itu?
Nasib sial dialami warga Kampung Tambakorok, Tanjung Emas Kota Semarang. Rumah mereka terkena rob lebih dari satu bulan. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Nasib sial dialami warga Kampung Tambakorok, Tanjung Emas Kota Semarang. Rumah mereka terkena rob lebih dari satu bulan.

Hal itu membuat aktivitas warga menjadi terganggu, ribuan KK ikut terdampak  dari musibah tersebut.  

Ketua RW 15 Tambaklorok, Amron mengatakan bahwa bajir rob yang terjadi sudah lebih dari satu bulan.

Perayaan Ramadan dan Idulfitri tahun ini terpaksa mereka rayakan dalam kondisi rumah terkena rob.

Baca Juga:Waspada Lur! Muncul Puluhan Klaster Covid-19 dari Keluarga di Kota Semarang

"Banjir rob sudah lebih dari satu bulan. Aktifitas warga sangat terganggu apalagi saat ini momen Lebaran dan kupatan," jelasnya  saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/5/2021).

Amron berharap, kondisi rob di Tambaklorok segera surut dan masyarakat bisa kembali beraktifitas normal seperti biasanya.

Dia menagih janji Wali Kota Semarang, Hendrar Prihhadi yang sempat berjanji akan memperbaiki sabuk  pantai  yang  jebol di Tambaklorok.

"Sebelum pemilihan kemarin, dia (Wali Kota Semarang) berjanji akan memperbaiki tanggul laut ketika sudah  terpilih," ujarnya.

Rata-rata air rob setinggi 30 - 50 centimeter tersebut hampir melanda seluruh kawasan Kampung Tambaklorok. Sudah lebih dari sebulan air tersebut menggenangi kawasan Tambaklorok. Bahkan, ketika lebaran kemarin rumahnya tergenang oleh rob selama satu hari.

Baca Juga:Rasakan Lumpia Semarang, Ekspresi Bule Jerman Ini Bikin Geregetan

"Lebaran kemarin itu malah dikasih rejeki, kita  dikasih rejeki rob  sehari penuh," katanya.

Karena rob tak kunjung surut, beberapa barang elektronik seperti tv, kulkas dan barang elektronik yang lain ikut rusak. Dia menyonntohkan, warga Tambaklorok jarang yang mempunyai lemari karena takut  tiba-tiba rob.

"Makannya warga Tambaklorok itu jarang yang mempunyai lemari agar bisa mudah memindahkan pakaian ketika  rob. Tak harus angkat-angkat lemari," ucapnya.

Jika dibandingkan  dengan tahun sebelumnya, tahun ini  menurutnya tahun ini merupakan tahun yang paling parah. Selain disebabkan air laut yang semakin naik, menurutnya sabuk pantai yang rusak sejak tahun yang lalu juga mempunyai andil besar terjadinya rob saat ini.

"Kita kan berada di bibir laut ya, jadi rumah kita berhadapan langsung dengan laut," paparnya.

Dia berharap agar sabuk pantai yang dijanjikan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi segera dilaksanakan. Menurutnya, sabuk pantai sangat penting untuk kehidupan warga Tambaklorok agar air rob tak masuk ke rumah warga.

"Harapan kita sabuk pantai yang dijanjikan pemerintah segera direalisasikan," ucapnya.


Suasana rob di Tambaklorok Semarang (suara.com/Dafi Yusuf)

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini