Astaga! Gara-gara Jenguk Ustaz Positif Covid-19, 70 Orang di Tegal Ikut Terpapar

Klaster salat Id di Desa Randusari diketahui setelah ada satu warga yang mengalami demam, batuk dan pilek.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 05 Juni 2021 | 15:51 WIB
Astaga! Gara-gara Jenguk Ustaz Positif Covid-19, 70 Orang di Tegal Ikut Terpapar
Sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

SuaraJawaTengah.id - Klaster penularan Covid-19 kembali muncul di Kabupaten Tegal. Sebanyak 70 orang di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, terpapar Covid-19 dari klaster salat Idul Fitri (Id).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah mengatakan, klaster salat Id di Desa Randusari diketahui setelah ada satu warga yang mengalami demam, batuk dan pilek.

Warga yang merupakan seorang ustaz tersebut kemudian berobat ke UGD Puskesmas Pagerbarang. Saat dites swab , hasilnya positif Covid-19.

"Saat akan dirujuk ke rumah sakit dia tidak mau. Maunya isolasi mandiri di rumah. Tapi saat isolasi mandiri di rumah itu banyak yang menjenguk, diduga terjadi penularannya di situ," ujar Sarmanah, Sabtu (5/6/2021).

Baca Juga:Tersinggung Dijauhi Setelah Terkena Covid-19, Mertua Sengaja Peluk Menantu Agar Tertular

‎Menurut Sarmanah, selain warga yang menengok, langkah pelacakan atau tracing juga dilakukan terhadap warga yang mengikuti salat Id di masjid lingkungan setempat karena ustad yang positif juga mengikuti salat Id di masjid tersebut.

‎"Karena di masjid itu jemaahnya banyak, di-tracing. Sampai kemarin yang di-tracing dan dirapid test antigen se desa ada 204 orang. Yang positif 46 orang," ujar Sarmanah.

Sementara itu, Camat Pagerbarang Harto Prabowo mengatakan, ‎setelah dilakukan tracing dan tes swab lanjutan, jumlah warga yang positif Covid-19 dari klaster di Desa Randusari mencapai 70 orang.

"Total yang dites swab ada 357 orang selama dua hari mulai Rabu (2/6/2021). Hasilnya ada 66 orang yang positif. Kemudian sebelumnya ada empat orang yang positif, jadi total 70 orang," katanya, Sabtu (5/6/2021).

Menurut Harto, puluhan warga yang terpapar Covid-19 tersebut tinggal di satu RW, yakni RW 4. Untuk mencegah meluasnya penularan, RW itu dilakukan lockdown.

Baca Juga:China Sudah Setujui Penggunaan Vaksin Sinovac untuk Anak dan Remaja

"Khusus RW 4 lockdown sampai 14 hari. Empat pintu masuknya ditutup dan dijaga siang malam. Warga yang isolasi diberi bantuan dari desa," katanya.

Munculnya klaster penularan Covid-19 di Desa Randusari tersebut menambah jumlah klaster yang sebelumnya ‎muncul di Kabupaten Tegal, dengan mayoritas adalah klaster keluarga. 

Data Dinas Kesehatan, setidaknya ada 18 klaster penularan yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan di antaranya di Kecamatan Lebaksiu, Pangkah, Dukuhturi, Slawi, Pagerbarang, Dukuhwaru, dan Tarub.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji mengatakan,‎ lonjakan kasus Covid-19 terjadi karena aktivitas dan mobilitas warga yang meningkat saat libur jelang dan pasca Hari Raya Idul Fitri. Di samping itu, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan juga melemah. 

“Kami juga mendapati kepatuhan pasien positif tanpa gejala untuk isolasi mandiri belum baik. Mereka ada yang tetap beraktivitas seperti biasa dengan ke luar rumah,” ujar Hendadi, Sabtu (5/6/2021).

Kontributor : F Firdaus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak