Ruang Isolasi Covid-19 di RS PKU Muhammadyah Banjarnegara Penuh, 10 Pasien Mengantre

Sebanyak 27 tempat tidur yang berada di ruang isolasi, saat ini penuh terisi pasien Covid-19.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 25 Juni 2021 | 15:39 WIB
Ruang Isolasi Covid-19 di RS PKU Muhammadyah Banjarnegara Penuh, 10 Pasien Mengantre
Situasi RS PKU Muhammadiyah Banjarnegara saat ini. [Suara.com/ Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Ruang isolasi Rumah Sakit Umum PKU Muhammadyah Banjarnegara, penuh. Sejumlah pasien harus mengantre di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Hal itu setelah sebanyak 27 tempat tidur yang berada di ruang isolasi, saat ini penuh terisi pasien Covid-19.  

Direktur RSU PKU Muhammadyah Banjarnegara, Bugar Wiji Seno saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.

“Sekarang semuanya terisi (pasien Covid-19) dari 27 tempat tidur di ruang isolasi,” kata Bugar saat ditemui di RS PKU Muhammadiyah, Jumat (25/6/2021).

Baca Juga:Covid-19 di Kota Cilegon Menggila, RSKM Tak Terima Pasien Covid-19

Ia menyebutkan saat ini terdapat 10 pasien yang mengantre di IGD lantaran ruang isolasi penuh. 

“Tadi ada 5 ,sekarang sudah ada 10 pasien yang menunggu di IGD," jelasnya. 

Dia memaparkan, saat berada di IGD, screening dilakukan kepada pasien. Jika benar-benar gawat, pasien akan ditangani lebih dulu.

"Soal ruangan kita pikir belakangan yang penting kegawatannya tertangani dulu." tutur dia. 

Lebih lanjut, jika hasil screening pasien yang diduga Covid-19 belum mengarah ke darurat, pasien diarahkan untuk isolasi mandiri. Tentu dengan protokol yang benar dan disiplin.

Baca Juga:Kasus Baru COVID-19 di Tasikmalaya Tembus 111, Antrean ke Ruang Isolasi Makin Panjang

“Kalau memang masih bisa isolasi mandiri di rumah, kami sarankan untuk isolasi mandiri. Asalkan kalau isolasi mandiri harus benar-benar protokol kesehatan. Jangan keluar rumah dan tetap memakai masker. Tetapi kalau kondisinya kurang bagus harus ditangani,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan ciri-ciri pasien diduga Covid-19 yang sudah harus dibawa ke rumah sakit dan diberi tindakan. Seperti, demam, batuk, pilek, sesak nafas berat.

“Bagaimana pasien harus ke rumah sakit kalau sudah ada gejala demam, batuk, sesak nafas berat. Sesak nafas itu bukan susah bernafas tetapi frekuensi nafas yang semakin meningkat,” pungkas Bugar.

Kontributor : Citra Ningsih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini