SuaraJawaTengah.id - Dalam dua pekan terakhir, kasus Covid-19 di Kota Semarang melonjak tajam. Tempat isolasi Covid-19 terpusat di Semarang pun telah terisi hingga 90%.
Dilansir dari Solopos.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang M. Abdul Hakam mengusulkan tempat isolasi Covid-19 terpusat di tingkat rukun tetangga atau RT pada masing-masing kelurahan.
Menurut Hakam, usulan itu untuk mempermudah pendataan warga yang terkonfirmasi mengidap virus corona di Kota Semarang.
"Kami usulkan untuk membuat isolasi terpusat tingkat RT. Jadi masing-masing RT ada tempat karantina, nanti barengan dengan Jogo Tonggo dan lumbung pangan kelurahan," katanya, Jumat (25/5/2021).
Baca Juga:Simak! 9 Langkah yang Perlu Dilakukan Jika Kerabat Positif Covid-19
Usulan tersebut juga untuk mengantisipasi minimnya ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR). Ditengarai daya tampung tempat isolasi pasien Covid-19 akan penuh.
Berdasarkan data Dinkes Kota Semarang, ketersediaan BOR di ibu kota Jateng mencapai 85%. Sedangkan di rumah sakit-rumah sakit sudah mencapai 90%.
Diawali Tingkat RT
Data Dinkes Kota Semarang menyebutkan BOR di Kota Semarang tersedia 2.300, sedangkan pasien Covid-19 saat ini mencapai 2.032 orang.
"Kami coba usulkan semoga akan ada pembahasan nanti,” jelasnya.
Baca Juga:Hanya 2 Zona Hijau, Ini 20 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus COVID-19 Terbanyak
Ia mengatakan, dengan adanya isolasi terpusat di RT akan mempermudah tenaga kesehatan untuk memantau dan mendata kondisi pasien Covid 19.
"Jadi kalau ada yang terpapar kondisi orang tanpa gejala [OTG] bisa isolasi tingkat RT. Jika kondisi berat maka akan dirujuk ke tempat karantina yang disediakan Pemkot Semarang," tambahnya.